Rabu, 26 Maret 2014

Cerita Naruto 670 Judul : "awal mula...!!"


Cerita Naruto 670 Judul : "Awal mula...!!"



Sebelumnya : Naruto Chapter 669
Gai: (ngos-engosan) "Haahh..
Haaah..."
(Serangan Gai berakhir sampai
sana, namun ternyata Madara
masih bisa tersenyum.)
Madara: "Pertarungan melawan
Hashirama.. adalah terakhir kalinya aku merasa sebergairah ini.."
(Madara dan Gai kini kembali
berhadapan)
Madara: "Kau masih bisa bersenang-senang, kan? Apa kau masih punya teknik hebat lainnya?? Aku masih
ingin bersenang-senang.."
Gai: (terkejut) "Bahkan setelah
menerima serangan Sekizou-ku, dia masih.."
(Scen pindah)
SFX: Tess!!
(Suara tetesan air terdengar. Kini scene berpidah ke tempat Naruto,tampak ia sudah membuka matanya. Berbaring diatas air)
VERSI TEKS NARUTO CHAPTER 670


(Scene pertama masih ada ditempat Naruto yang rupanya sudah sadar berapa dalam alam bawah sadarnya)
Waktunya‬ bangun bagi Naruto
Naruto: (terbaring diatas air)
"Dimana aku... Apa aku... mati?"
???: "Kenapa kau berpikir mati?"
(Ada sosok yang yang balu
ditampilkan disamping Naruto.
Sontak Naruto kaget
mendengarnya)
???: "Pandangan etis tentang
kematianmu berbeda dengan
masaku."
Naruto: (bergegas duduk) "!!!"
???: "Kau harus punya semangat yang kuat jika kau mengangap "kematian" mu segampang itu, pemula."
Naruto: (penasaran) "Siapa kau?"
???: "Pada situasi seperti ini, itu
adalah pertanyaan yang ralistis. Tapi aku sedikit khawatir pendaptmu berbeda dengan pendahulumu jika kau mendengar namaku."
(Pria berjubah dan bertongkat itu pun hendak menoleh ke Naruto)
Naruto: (makin penasaran) "!!"

???: "Aku adalah orang yang telah membawa kedamaian dan
ketentraman... Namaku adalah
Hagoromo."
‪#‎Pria‬ tua yang melayang...!!"
(Benar! Ternyata dan rupanya
orang itu tak lain adalah Hagoromo Ootsuki, atau yang kita kenal dengan sebutan Rikudou Sennin)
(Naruto cuma bengong melihat ada pria tua yang duduk melayang di udara seperti menaiki bola-bola hitam yang melingkar dibawahnya itu)
Naruto: "...."

Hagoromo: "Reaksimu... Sudah
kuprediksikan kalau reaksimu bakal
begitu."
(Memang Naruto dengan bloon-nya
memperhatikan kakek itu yang
sepertinya nampak aneh baginya)
Naruto: "Maap pak tua, tapi aku..."
(Naruto nampak berkeringat
penasaran memperhatikan pria tua
iru)
Naruto: "[ Aku tidak begitu mudeng
apa yang dia katakan... Pasti dia
salah satu dari pak tua yang suka
mengomel/menceramahi! ]"
Hagoromo: "Teruss..."
Naruto: (menyadari) "Ahh!! Matamu
itu!!"
Hagoromo: "!!"
Naruto: "Rinnegan!!"
Hagoromo: "Kau bagus dalam
mengamati seseorang. Kuharap kau juga bisa mengerti kondisimu saat ini sebenarnya. Kau belum mati... Ini adalah dunia bawah sadarmu. Aku tahu kau tidak sabaran, tapi bukan berarti harus terburu-buru sekarang... Oleh karena itu..."
(Naruto masih saja memperhatikan
Hagoromo dengan sangat seksama lagi)
Naruto: (sok menganalisa) "Pak tua
ini bukan musuh kan..? Tapi...."

Naruto: (nada tinggi) "Diperjelas
lagi!! Tak bisakah kau bicara dengan
bahasa yang mudah kumengerti!!??"
(Hahaha, ternyata Naruto benar-
benar tak mengerti ataupun
mendengarkan perkataan Hagoromo tadi. Memang bahasa yang beliaugunakan sangat formal."
Hagoromo: "Aku seorang Anakronisme. Aliran/alur waktu yang panjang telah membawa perubahan penting dalam tradisi kultural, pandangan dan etika manusia. Setiap kali aku melakukan perjalanan melalui waktu untuk bertemu "transmigran", dengan jelas aku bisa merasakan perbedaan dalam nilai-nilai kita..."
(Sebagai info Anakronisme adalah suatu keadaan, bentuk atau sebagainya yang tidak cocok dengan zamannya.)
(Hagrormo terus menjelaskan
dengan bahasa yang tinggi)
Hagoromo: "Aku juga secara metodis dapat mempelajari budaya dan bahasa baru, tapi..."
Naruto: (kesal, manyun) "..."
Naruto: (meledak) "Daaahhhh!!! Mau
tutup muluut ga!! (menunjuk) Aku
tak punya waktu untuk mendengarkan perkataan tua dan
aneh!!"
(Naruto nampak kesal sekali karena
ia sama sekali tidak mengerti apa
yang Hagoromo ucapkan)
Hagoromo: "Kejar kata-kata... dan
segala jenis belajar merupakan
ambigu. Kau tak bisa sampai ke
tahap saling mengerti karena
memang sulit untuk mencari
defininya."

Hagoromo: "Aku akan memilih
berpikir secara idealis dan
materialistis lalu berbicara dengan
cara yang sederhana."
Naruto: "Apa kau alien? Tahu kau
punya semacam kharisma, tapi..."
Hagoromo: "Yah... Berbicara terlalu
banyak ya? Aku seorang Alien?
Hahaha. Aku rasa itu juga masuk
akal."
Naruto: (wajah konyol) "!!? Ehh!?"
Hagoromo: "Kau masih tidak
mengerti? Aku tidak mengira
pembicaraan kita menjadi begitu
rumit."

Naruto: (tersenyum lebar, pura-
pura) "Ohhh tidak, caramu bicara
barusan ini sangat bagus. Akhirnya
aku mengerti... Aku hanya terkejut
karena caramu bicara tiba-tiba
berubah."
Hagoromo: "Oh, benarkan? Kalau
begitu aku akan berbicara seperti
itu, ya?"
Naruto: "Ah? Tapi... Agak
menakutkan karena caramu
berbicara tidak sesuai sama sekali
dengan ekspresiku. [ Kharismau
telah menghilang ]"
(Naruto dan Hagoromo masih
bercakap berhadapan. Naruto
berdiri sedangkan Hagoromo duduk
melayang di udara)
Naruto: "AKu rasa kau harus
meinggalkan sedikit perasaan
kompleksmu itu... Kalau tidak, kau
akan terdengar seperti orang
idiot..."
Hagoromo: "Bukankah itu terlalu
berlebihan? Siapa yang kau sebut
Idiot!? Mm, aku rasa itu yang kau
dapatkan dari gaya berbicara
seperti itu. Apa sekrang sudah lebih
baik?"

Naruto: "Begitu! Oke! Cara itu tak
apa-apa!!"
Hagoromo: "Ummm.. Kurasa aku mulai mengerti."
Naruto: "Uff.. Akhirnya kita bisa
berbicara dengan baik. Ngomong-
ngomong, kau ini siapa? Kalau kau
tahu tentang tempai ini berarti kau
bisa menunujukan cara keluar dari
sini."
Hagoromo: "Jangan tanyakan terlalu banyak sekaligus... Aku datang dari masa lalu, aku sudah mati. Aku seorang pendeta yang berpetualang dengan chakra melayang melewati generasi untuk melihat apa yang terjadi dengan Nishuu."
Hagoromo: :Namaku Hagoromo, dan
sebagai pendiri Nishuu, aku dikenal
sebagai Rikudou Sennin."
Naruto: (terkejut) "Eh? Orang ini,
orang yang dibicarakan oleh petapa
genit dan Nagato?"
Hagoromo: "Oh, kau mengenalku?"
Naruto: "Kau adalah orang pertama
yang menciptakan Ninjutsu kan?"

SFX: Gripp!
(Hagoromo memegang tongkatnya
dengan tangan kiri)
Hagoromo: "Bukan Ninjutsu, tapi
Ninshuu. Ninshuu kuciptakan untuk
membuat harapan. Jangan tertukar dengan Ninjutsu, itu diciptakan untuk membuat perang."
Naruto: "Kalau kau adalah petapa
itu, ada banyak yang ingin
kutanyakan padamu. Tapi
sekarang..."
SFX: Dashhh!
(Hagoromo menghentakkan
tongkatnya ke permukaan air)
(Dari situ terciptalah gelombang air,
dari gelombang itu terlihat
bayangan seseorang dibawah
Naruto)
Hagoromo: "Kau mengingatkanku
pada anakku, Ashura."
Naruto: (terkejut) "!!"

Hagoromo: "Sekarang adalah waktu
yang tepat. Ada sesuatu yang ingin kupercayakan padamu."
(Hagoromo terlihat mendekat ke
Naruto)
Naruto: "!! Ashu.. ra?
Mempercayakan? Berhentilah
mengatakan sesuatu yang aneh dan keluarkan aku dari sini."
Hagoromo: "Maaf, tapi bukan
sesuatu yang bisa kulakukan. Hal itu
tergantung pada apa yang kau
lakukan dengan orang-orang diluar .
Aku hanya bisa memberitahumu."
Naruto: "Sekali lagi aku tidak
mengerti apa yang kau katakan."
Hagoromo: "Intinya sekarang sia-
sia saja kalau kau msaih tetap
cerewet. Karena itu, aku akan
bertanya padamu. Tidak, kau harus
bertanya padaku. Pertama
mengenai Ibu dan Putraku."
SFX: Ssssshh"
(Kembali Hagoromo menyentuhkan
sisi tongkat yang lain ke permukaan air)
(Dari situ kembali mulai terlihat
sosok seseorang)

Hagoromo: "Ibuku, Kaguya
Ootsutsuki, datang ke desamu dari
tempat yang sangat jauh. Dia
datang memetik buah dari pohon
suci. Itu adalah pohon suci yang
kau lihta di perang. Buahnya
terbuat dari chakra."
Hagoromo: "Kaguya memakan buah
itu dan dengan kekuatan yang ia
miliki, ia bisa memerintah seluruh
tanah ini."
Naruto: "Kaguya berasal dari mana?
Apa dia lebih kuat darimu? Apa
benar itu itu menakutkan saat
mereka marah?"
Hagoromo: "Darimana ia berasal
tidaklah penting, dia sagat kuat,
lebih kuat dari siapapun."

Hagoromo: "Orang-orang memanggil ibuku sebagai dewi Kelinci, sekaligus iblis.. mereka memuja sekalikus takut padanya.. Kaguya kemudian melahirkan dua anak, dimana aku adalah salah satu dari mereka. Untuk mendapat pengampunan dari dosa ibu kami, aku dan saudaraku bertarung melawan Juubi, yang merupakan inkarnasi dari pohon suci, dan kemudian menyegelnya dalam tubuh kami.."
Hagoromo: "Pohon suci berjuang
untuk mendapatkan kembali buah
chakra yang telah dicuri darinya.

Hagoromo: "Kemudian, aku juga
memilikii dua orang anak, yang lebih
tua kuberi nama Indra dan adiknya
Ashura.. Aku mengajari mereka
Ninshuu. Akan tetapi, mereka
memiliki perbedaan yang sangat
besar. Yang satu memiliki gen
chakraku yang kuat sementara
yang satunya lagi tidak,
perbedaannya benar-benar jauh.."
Naruto: "Lagi-lagi menjadi rumit,
dengan kata lain saja.."
Hagoromo: "Pada dasarnya, sang
kakak, Indra memiliki kemampuan
yang paling hebat, sementara
Ashura kemampuannya sangat
buruk.."

Naruto: (down) "Sangat buruk..
padahal dia putra Rikudou Sennin.."
Hagoromo: "Mungkin tak seharusnya aku mengatakan ini, tapi.. tak peduli seberapa hebat orangtua, anak mereka tak akan langsung mewarisi semua potensi mereka begitu saja, aku yakin kau pasti sudah tahu hal itu.. Karena kau juga begitu kan,Naruto?"
Naruto: "Kurasa memang begitu.."
(Naruto teringat dengan
orangtuanya. Minato dan Khushina)
Hagoromo: "Kau benar-benar
mengingatkanku akan Ashura, juga
hal-hal yang telah kau lakukan.."

Naruto: (bertanya-tanya) "Hm??
yang kulakukan??"
Hagoromo: "Indra dan Ashura
berjalan di jalan yang berbeda.."
(Kini Naruto dan Hagoromo terlihat
berjejer. Hagoromo terus
menjelaskan sejarah akan dirinya.)
Hagoromo: "Indra yang terlahir
dengan kekuatan mata dan
kemampuan bertarung yang hebat
dianggap sebagai anak jenius.. Dia
melakukan semua yang ia mau dan
mengerti kalau kekuatannya itu
spesial dan berbeda dari orang-
orang.. Dia juga sadar kalau
kekuatan bisa membuat apapun
menjadi nyata.."
Hagoromo: "Sebaliknya, Ashura tak
bisa melakukan segala sesuatu
dengan baik, bahkan sejak ia masih
kecil.. ia tak bisa melakukan apapun
seorang diri. Untuk bisa menyandingi kekuatan kakaknya, ia butuh banyak usaha, serta dukungan dari orang lain.."

Hagoromo: "Dengan penderitaan dan bekerja keras, chakra dalam dirinya mulai berkembang.. Akhirnya ia memperoleh kekuatan yang sama
dengan kakaknya.. Dia juga sadar
kalau kerja sama dan bantuan dari
orang lainlah yang membuatnya
menjadi kuat. Ia mengerti arti dari
menjaga orang lain, dan sadar kalau
cinta bisa membuat segalanya
menjadi kenyataan."
Hagoromo: "Dari jalan yang Ashura
tempuh, aku bisa melihat adanya
kemungkinan.."

Hagoromo: "Aku memecah kekuatan
Juubi yang ada dalam diriku,
kemudian memberikan nama pada
tiap bagiannya.. Aku percaya kalau
hubungan yang disebut dengan kerja sama adalah kekuatan yang
sesungguhnya. Aku juga menjadikan
Ashura sebagai pewaris Ninshuu,
jadi dia bisa mempimpin orang-orang,
dan kupikir kakaknya Indra juga
akan mau bekerja sama, namun..."
Hagoromo: "Indra tak bisa
menerimanya, dan itulah awalnya..."

Hagoromo: "Dari perang yang
panjang."
Hagoromo: "Meskipun tubuh mereka
telah hancur, chakra mereka tetap
tidak menghilang, berpindah dari
waktu ke waktu, terus menerus.."
Naruto: "Seperti kerasukan arwah,
ya.. lalu, siapa yang ia rasuki
sekarang?"
Hagoromo: "Kau, Naruto."
Naruto: "??!"
Hagoromo: "Kaulah reinkarnasi dari
sang adik, Ashura.."
‎Sang‬ penerus!
Bersambung ke Naruto Chapter 671 minggu depan...

Rabu, 19 Maret 2014

Cerita Naruto 669 Judul "Hachimon Tonkou no Jin...!!"



Cerita Naruto 669 
Judul "Hachimon Tonkou no Jin...!!"



"Hachimon Tonkou no Jin...!!"
Status: Released! Completed!
Versi Teks Oleh Narutonian
Sebelumnya : Naruto Chapter 668
Minato/Kakashi: "..."
Gai: "Saat musim semi tiba.. Dan
kuncup tunas baru muncul... Adalah puncak dari masa muda!! Kini saatnya untuk membakar, padam!!"
SFX: Whhuuuss!!
(Gai sudah melesat dihadapan
Madara)
Madara: "!?"
Gai: "Evening Elephant!!"

#Hachimon Tonkou sepenuhnya
dibuka...!!
Gai: "Issoku!!"
(Gai dari atas Madara meninjukan tangan kanannya ke bawah, kearah Madara)
(Tinju itu diikuti aura hantaman
yang menyerupai kaki Gajah)
SFX: Baamm!!
(Tinju menghantam Madara)
Madara: (menahan sekuat tenaga)
"..."
Gai: (terus mendorong) "!!"
Madara: (turun kebawah) "!!"
(Sementara itu Lee dari jauh
menyaksikan)
Lee: (teriak) "Ayo. Gai-sensei!!
Aku...."

SFX: Ssssssskkk! Baaammmm!!
(Madara langsung jatuh
menghantam tanah)
(Minato cs. berusaha bertahan
dari gelombang hantaman itu)
Minato: "Gai... Apa ini milikmu..."
Madara: (kewalahan) "Ugghhh!"
Lee: (masih dalam aura chakra
hijaunya) "Itu Evening Elephant
yang pernah dibicarakan oleh Gai-sensei!!"
Minato: "Gai..."
(Sementara itu Gai masih melayang diudara, hendak melancarkan serangan berikutnya)
(Terlihat juga dari atas, tempat
jatuhnya Madara sampai
menimbulkan lubang yang
sepertinya cukup dalam)
Gai: "Nisoku..."
Gai: (terkejut) "Ouchh!"
(Sepertinya Gai merasakan sakit)

(Lee masih memperhatikan sampil menutupi wajahnya dengan kedua lengannya untuk menghindari debu)
Lee: (masih mengalirkan air mata)
"Dia berhenti di tengah jalan?
[Evening Elephant seharusnya
merupakan serangan bertubi-tubi yang dilancarkan dari kecepatan 1 sampai kecepatan 5 ]..."
(Terlihat memang Gai berhenti dan tidak jadi melancarkan serangan berikutnya)
Lee: "[ Aku tahu sakitnya pasti
luar biasa. Tapi aku sudah terbiasa untuk itu. Lain kali aku akan melakukannya secara terus-menerus tanpa memberi celah.Tomon (gerbang 5) dari 8 Gerbang saja sudah sangat sulit bagi tubuh seseorang. Tak bisa kubayangkan betapa sakitnya Shimon itu!! ]"
(Terlihat lubang akibat serangan tadi ternyata sangat dalam. Madara masih mencoba duduk di dasar sana)
Madara: "Sebuah Taijutsu yang
menghantam dengan cara
mendorong tekanan udara kepada target, bagaikan meriam udara."
SFX: Crrrakk!
(Tanduk kiri Madara patah)
Madara: "[Akan parah jika pukulan 4-5 mengenaiku. Yang terpenting, aku tidak boleh membiarkan tinjunya memukulku secara langsung."

SFX: Whhhusss! Naik!
(Madara terbang naik ke
permukaan lubang itu)
Gai: "!!"
Madara: (melayang) "Jarang bisa bertarung melawan Hachimon Tonklu no Jin! Aku akan menjadi lawanmu!"
Gai: "!!"
Kakashi: "Dia masih bertahan!"
Gaara: (dibelakang Kakashi) "Apa yang barusan Maito Gai lakukan?"
Kakashi: (melirik kebelakang)
"Hachimon Tonkou no Jin. Itu
adalah teknik yang menghapus
batas kemampuanmu dan
mengeluarkannya melampaui batas. Sama seperti yang Lee lakukan saat melawanmu di tahap akhir/final ujian Chuunin."
Gaara: (wajah cemas) "..."
Lee: (masih melihat keatas) "..."
Kakashi: "Sekali batas kemampuan itu dihilangkan, kau bisa mendapatkan 100 kali kekuatan normal, bahkan melebihi kekuatan 5 Kage. Meski begitu, itu hanya
sementara...."

(Kakashi masih terus menjelaskan)
Kakashi: "Setelah menggunakan teknik ini, si pengguna dipastikan
meninggal."
(Sementara itu Gai masih berusaha maju)
(Secara mengejutkan, Gai seperti bisa berjalan melalui udara, dengan cara berpijak pada tekanan udara.
Seperti kemampuan yang dimilili
Sanji saat ini. Maap admin juga
suka OP. hhe)
Madara: (melihat ke belakang
bawah) "Apa kau berpijak pada
udara?"
Gaara: (cemas, melihat keatas)
"..."
(Gaara membayangkan saat dulu Gai menyelamatkan Lee pada unjian Chunning melawan Gaara. "Dia adalah murid kesayanganku.." ucap
Gai dulu sambil memeluk Lee seusai menggunakan jurus Urarengge.)
Gaara: (khawatir) "Lee... Kau..."
Lee: (tegas) "Aku tidak sedih! Di
depan pria yang telah membuat
keputusan penting..."

Lee: " Merasa sedih dan kasihan
merupakan penghinaan baginya!!"
Gai: (sekuat tenaga)
"Wooooaaaaaaaahh!!!"
Kakashi/Gaara: (memperhatikan Gai) "...."
Minato: (memejamkan matanya) "....
(membuka matanya kembali)
(teriak) Kita akan membantu Gai.. Dengarkan aku."
Lee: (mangangguk, meninjukan
kedua tangannya) "..."
(Terlihat disana Kakashi di kiri,
Minato di kanan, Lee di tengah
depan dan Gaara di tengah
belakang)
Kakashi: "Sensei... Senjata hitam yang dia gunakan itu kuat..."
Minato: "Itu bukanlah sesuatu
yang dia aktifkan, tapi merupakan hasil dari sebuah perubahan bentuk, jadi benda itu takkan menghilang. Jika disikat akan menghilang, tapi jika disentuh maka
akan memadat."

Minato: "Dia bisa melemparkanya
sampai 70 meter dari dirinya. Lebih dari itu dia sudah tidak bisa mengendalikannya."
(Terluhat dari belakang Madara
masih ada 9 bola hitam yang bisa ia gunakan)
Minato: "Jika kita bisa melihat dan mengikutinya... Kakashi... Itu
artinya Kamui bisa bekerja pada
benda itu. Dan jika dia pergi, dia
akan lepas kendali."
Kakashi: ".... Jujur saja aku tidak
bisa melihat dengan jelas dengan mata kiriku. Untuk mengarahkan secara akurat dengan Kamui, aku
harus berada cukup dekat."
Minato: (menoleh kebelakang)
"Gaara-kun, kau bisa menyiapkan pasirnya?"
Gaara: "Biar kutebak, kau ingin
pasirku melindungi Kakashi... Tapi
kenyataannya pasirku lebih lambat dari serangan Madara."
Minato: "Tak apa. Aku juga disini.
Aku akan meyuruh Kakashi
membawa Kunai-ku."

Lee: (ancang-ancang) "Hahimon Tonkou, Dairoku Keimon! Buka!"
Minato: "!!"
(Secara mengejutkan Lee juga
menggunakan jurus Hachimon.
Keimon [gerbang 6] yang ia buka sekarang)
Kakashi/Gaara: "!!"
Minato: "Lee-kun, apa kau juga mau membuka Hachimon!?"
Lee: (beraura) "Aku hanya mampu membuka sampai dengan 6 gerbang."
(Lee mengeluarkan seluruh
tenaganya)
Lee: "Aku tak pernah sebelumnya
menghina kelemahanku sebesar ini."
Minato: "... Tidak... Kau yang
sekarang sudah bagus. Lee-kun"

Minato: "Lagipula kau masih.. salah satu dari bibit muda yang ingin Gai lindungi dengan mengorbankan nyawanya.."
(Sementara itu Gai bergerak cepat memutari Madara di udara)
Minato: "Lee-kun, aku ingin kau
melindungi Gaara-kun, dan juga
membawa kunaiku.."
(Madara melirik memutar)

(Kembali ke sisi Gai, ia telah
melontarkan pukulan
pertamanya.)
Gai: "Sekizou, Issoku!!!"
Madara: "Dia.. cepat.."

(Madara berusaha untuk bertahan dengan prisai dari benda hitamnya namun kemudian Gai lanjut dengan serangan kedua,serangan yang bahkan lebih cepat
lagi.)
Gai: "Nisoku!!"
(Tepat menghantam wajah Madara, dan tak berhenti sampai sana serangan berlanjut pada pukulan-
pukulan selanjutnya.)
Gai: "Sansoku!! Yonsoku!!"

(Gai menyerangnya semakin cepat dan cepat, Madara semakin terdesak.)
Madara: "Aku tak bisa
bergerak.."
(Madara terkepung oleh tekanan udara dari serangan tadi. Madara memuntahkan darah. Dan tanpa memberi celah, Gai lanjut dengan
serangan terakhirnya)
Gai: "Gosoku!!!"

Minato: (teriak) "Apapun yang
terjadi, tetap serang dia, Gai!!!"
Madara: "Dia datang!!"
(Madara tidak ingin terkena
serangan lebih parah dari itu, jadi ia menggunakan bola-bola hitamnya untuk menghadang Gai.)
SFX: Lempar!
(Bersamaan dengan itu, Lee
melempar kunai Minato.)
Minato: "Timing yang bagus, Lee- kun!!"

(Dalam sekejap iapun berada di
tengah-tengah antara Gai dan
bola-bola itu. Bola-bola itu lalu
mengenai Minato, dan secepatnya Minato menghilang. Dengan begitu, tak ada lagi yang menghalangi Gai.)
(Masih ada benda hitam lainnya
yang melindungi Madara, namun
kemudian Kakashi melanjutkan
serangan. Ia terbang mendekat menaiki pasir Gaara)
Kakashi: "Kamui!!!"

(Kakashi meng-Kamui sebagian dari perlindungan Madara, sehingga tercipta lubang di bola yang meyelimuti Madara itu)
SFX: Baammm!!!!!
(Akhirnya serangan kelima Gai pun tepat sasaran, mengenai punggung Madara. *Sisi lain dari benda hitam yang harusnya melindungi, kini *malah menjadi tambahan tekanan baginya)
SFX: Craaack!
(Sisi lain benda/bola hitam itu pun retak)

SFX: Braaaakkk!!
(Pukulan Gai terus mendorongnya, hingga bahkan menembus benda hitam itu.)
SFX: Bhhaakk!
(Madara batuk darah. Ya, Darah
yang keluar dari mulut Madara
semakin bertambah, dan kemudian tubuhnya terlempar sangat jauh ke belakang sana.)

Gai: (engah-engah) "Haahh..
Haaah..."
(Serangan Gai berakhir sampai
sana, namun ternyata Madara
masih bisa tersenyum.)
Madara: "Pertarungan melawan
Hashirama.. adalah terakhir kalinya aku merasa sebergairah ini.."
(Madara dan Gai kini kembali
berhadapan)
Madara: "Kau masih bisa
bersenang-senang, kan? Apa kau masih punya teknik hebat lainnya??
Aku masih ingin bersenang-
senang.."
Gai: (terkejut) "Bahkan setelah
menerima serangan Sekizou-ku, dia masih.."
(Scen pindah)
SFX: Tess!!
(Suara tetesan air terdengar. Kini scene berpidah ke tempat Naruto, tampak ia sudah membuka matanya. Berbaring diatas air)
#Naruto telah kembali!?

untuk ucapan terimakasih dari para member berilah like bila perlu bagikan juika bermanfaat info ini dari admin. dan tungalkan komentar kalian.
jika ingin di tag tulis di komentar MEE.

Bersambung ke Naruto Chapter
670 minggu depan...


Rabu, 12 Maret 2014

Cerita Naruto 668 "Awal Musin Semi Merah"


Cerita Naruto 668 "Awal Musin Semi Merah"
Sebelumnya : Naruto Chapter 667
Gai: "Itu adalah semangat yang selalu kujaga tiap kali menantangmu!! Ini bukanlah gertakan.." (bersiap untuk melakukannya)

Kakashi: (kaget) "Maksudmu kau!?"

Gai: "Ini adalah akhir dari monster biru Konoha.. sudah waktunya bagi kemunculan si monster merah.."

(Gai siap untuk membuka gerbang kematian, siap untuk mati.)

NARUTO CHAPTER 668


Keputusan Gai
(Kakashi dkk. masih berdiri bersama Gai. Terlihat Madara diatas melayang di udara)
Kakashi: "Apa kau akan membuka... gerbang terakhir?"

Lee: (terkejut, berkeringat) "?!"

Minato: (teriak) "Gai, jangan lakukan itu! Pikirkan lagi! Tak ada seorangpun disini yang ingin kau melakukannya! Meskipun Bahkan ayah mu..."

Gai: "Tak apa. Aku ingin melakukannya."

Lee: "Gai-sensei! Apa ini benar-benar waktu yang tepat untuk melakukannya!!?"

Gai: "Lee, jangan pasang muka begitu. Saat ini, lihat aku yang tersenyum ini!!"

Lee: (air matanya mengalir) "...."

(Lee teringat dulu saat kecil bersama Gai, mereka berdua sedang duduk disebuah batu)
("Kau banyak miripnya denganku... Dulu aku juga tak ada gunanya... Tapi sekarang aku bisa berdiri sepadan dengan Kakashi si Elite Jenius... Bahkan aku bisa menang." Ucap Gai waktu itu kepada Lee kecil.)

(Gai melanjutkan, "Kau mau membuktikan untuk menjadi shinobi yang hebat meskipun kau tak bisa Ninjutsu maupun Genjutsu! Itu jalan ninjamu, 'kan?")

("Menurutku itu impian yang hebat. Sungguh dibutuhkan usaha yang keras." lanjut Gai saat itu)
(Lee saat ini)
Lee: (menangis) "..."

(Lee kembali teringat kata-kata Gai, "Kau harus berlari dijalanmu sediri, percaya pada dirimu sendiri!")
(Saat ini Gai mengancungkan jempol pada Lee)
("Jadilah kuat supaya aku bisa melihatmu tersenyum!!" ucap Gai dalam pikiran Lee)
SFX: Whuuus!
(Gai maju berlari)
Lee: "!!"

SFX: Tap! Tap! Tap!
(Gai berlari)

SFX: Duugg!
(Sambil berlari Gai meletakan kepalan tangan kirinya di dada, tepat di arah jantung)
Madara: (di atas, melayang) "Chakranya difokuskan pada titik tekanan gerbang."

SFX: Berhenti!
(Sepertinya chakra Gai yang menuju jantung berhenti)

(Nampak gambar seperti diatas dari pandangan Madara)

(Chakra/aura Gai mulai keluar dari tubuhnya)
Gai: "[Pintu... Delapan.]"

(Flashback Gai)
SFX: Jotoss!!
???: "Gai! Idiot!"

Gai Kecil: "Uggghhhh!!"

(Ada orang tua berkumis yang meninju muka Gai kecil)

(Gai terbaring di tanah)
Gai Kecil: "Maaf ayah. Umurku *masih sudah 5 tahun. Aku tak bisa berlari memutari sekolah sebanyak 500 kali."

Ayah Gai: (air matanya mengalir) "Jangan minta maaf! Aku tidak marah padamu karena itu! Jangan minta maaf *untuk atas usahamu!! Itu tak sopan untuk latihanmu, Gai!"

Gai Kecil: "Ayah..."

(Gai kecil memeluk ayahnya)
Ayah Gai: "Gai!!" (menangis)

(Dari jauh nampak 2 wanita yang sedang berbisik melihat Gai Kecil dan ayahnya itu)
Cewek 1: (berbisik) "Iuuuhh.. Mereka berdua begitu lagi..."

Cewek 2: "Bukankah itu sama saja dengan penganiayaan terhadap anak? Dan juga, kenapa harus pakai celana ketat? Jorok.."

(Ayah Gai sepertinya mendengarnya)
Ayah Gai: (mengacungkan jempol) "Makasih sudah menyemangati ya!!"

Lee Kecil: (muka bloon) "Ayah.. Mereka tidak sedang menyemangati kita..."

Ayah Gai: (mengacungkan jempol pada Gai kecil) "Dengar, Gai! Masa mudamu baru saja dimulai!! Kau harus selalu berjiwa pemuda, sepertiku! Sebenarnya aku senang kau tidak bisa menggunakan Ninjutsu dan Genjutsu."

Gai Kecil: (muka terkejut) "..."

Ayah Gai: "Jika kau tahu kelemahanmu, kau bisa berkonsentrasi pada kelebihanmu! Taijutsumu sudah bersiap untuk bersinar!! Seiring dengan bertambahnya umurmu kau akan mampu menyadari kelebihanmu!!"

(Gai kecil tersenyum, namun kembali ke wajah datarnya)
Gai Kecil: "Ayah, mungkinkah kau hanya mencoba untuk..."

Ayah Gai: "Kelamanmu juga akan menjadi keahlianmu!! Bertele-tele artinya tepat dan teliti! Cerewet artinya kau periang! Keras kepala artinya bersungguh-sungguh! Orang egois itu seperti... Kucing!"

Gai Kecil: "Kalau orang berambut?"

SFX: Toooenng!
Ayah gai: "See-seperti.. Kucing..."

Gai Kecil: "Kalau orang berbadan panjang"

Ayah gai: "Seperti... Seperti kucing!!"

(Terlihat dua Ninja yang lewat didekat Gai Kecil dan Ayahnya)
Ninja 1: "Hey, Maito Dai! Kau masih bermain dengan akanmu?"

Ninja 2: "Cukup bagus untuk si Genin Abadi! Ahahaahah!!"

(Sepertinya nama ayah Gai adalah Dai)
Dai: "Ohh... Terimakasih sudah menyemangati!!"

Gai Kecil: "?"

SFX: Tppuukk!
(Sebuah batu jatuh ketanah sehabis mengenai kepala seseorang)
Ninja 2: "Apa barusan?"

Ninja 1: "Hey! Bukankan itu anaknya Dai? Apa yang kau lakukan?"

(Ternyata Gai Kecil yang melempar dua Ninja itu)

Gai Kecil: (teriak) "Jangan pernah mengejek ayahku lagi!!"

(Skip scene, Gai Kecil terlihat berbaring dirumah sakit)
Dai: (datang) "Gai, kenapa kau lakukan itu?"

Gai Keci: "Kenapa? Bagaimana ayah bisa sangat optimis...?"

Dai: "!!"

Gai Kecil: "...ketika masa mudamu berakhir?"

Dai: "Selama kau tidak berpaling dari jiwa mudamu... Maka itu takkan pernah berakhir."

Lee Kecil: (duduk di kasur rumah sakit) "Jadi takkan berhenti meski kau mati?"

Dai: "Apa yang kau katakan Gai!" Itulah puncak dari masa mudamu!! Masa ketika kau terbakar hebat!!"

Gai Kecil: (kepanya terlihat di perban) "Kau tidak normal!! Kenapa kau bisa katakan kalau kematian itu berhubungan dengan masa muda!" Tak ada yang bisa menjamin aku bisa mengalahkan seseorang yang kuat dengan hanya percaya hal ini sampai aku mati! Seperti hari ini!"

Dai: "..."

SFX: Pllak!
(Maito Dai memegang kepala Gai kecil)
Dai: "Kemenangan sejati bukan ketika kau menang melawan seseorang yang kuat. Tapi ketika kau mampu melindungi orang yang sangat kau pedulikan!"

Gai Kecil: (menangis) ".... (menunduk) Aku... Aku hanya..."

Gai Kecil: (sambil menangis) "Aku hanya ingin melindungi masa muda yang selalu kau katakan itu!!"

Dai: (melirik kebawah) "..!!"

(Dai juga menagis, lalu duduk dan memeluk Gai kecil)

SFX: Whhuss! Whuussh!
Gai Kecil: "Ayah, apa itu?"

Dai: "Hachimon Tonkou, salah satu Jutsu terlarang..."

Gai Kecil: "[Ayah bisa melakukan ini.. Sejak kapan dia...]"

Dai: (mata putih dan beraura hijau) "Ini satu-satunya jutsu... seorang Genin sepertiku mampu mempelajarinya, setelah latihan selama 20 tahun!! Dengan kata lain, ini satu-satunya yang bisa aku ajarkan padamu! Jadi ini akan jadi Jutsu spesialmu!!"

Gai Kecil: "Spesial!?"

Dai: "Kau akan jadi kuat! Tapi ada batasan dari jutsu ini! Peraturan darimu *ku sendiri!"

(Ga saat ini memikirkan saat-saat dia kecil dulu)
(Terlihat 2 Ninja bersama Gai dulu)

(Sepertinya itu Genma dan 1 Ninja lagi admin belum tahu <nanti ya>)
Genma Kecil: "Sial kita terkebung."

Gai Kecil: "Kita tidak bisa lari."

Ninja 1: "Bukankah mereka adalah ke-7 pendekar pedang dari Kirigakure?"

Pendekar 1: "Kita pasti cukup terkenal, sampai bocah dari desa lain tahu tentang kita."

Genma Kecil: "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita tidak ada harapan."

Gai Kecil: "!!"

SFX: Taappp!!
Dai: "Aku datang tepat waktu!!"

(Rupanya Dai, ayahnya Gai datang kesitu untuk menolong)
Gai Kecil: "Ayah!! Kau itu Genin, kenapa kau ada disini?"

Dai: "Kalian semua lari! Aku akan ulur waktu!"

Gai Kecil: "Lari? Ayah!! Mereka itu kelompok Jonin, lagipula mereka itu ke 7 pendekar pedang dari Kirigakure!! Ayah tak mungin mampu menghentikan mereka sendirian!!"

Dai: "Aku punya.. Shimon.. Hachimon Tonkou no Jin!"

Gai Kecil: "!!? Tapi itu kan..."

Dai: "Aturanku sendiri..."

Gai Kecil: "!!!"

(Dai menoleh kebelakang dan tersenyum pada Gai Kecil)

Gai: "[Inilah saatnya...]"

(Waktu kembali ke saat ini)
Gai: "Terbukalah!! Hachimon Tonkou no Jin!!"

Gai: "[Untuk melindungi sesuatu yang paling aku pedulikan!!]"

Lee: (menagis) "..."

Kakashi: "Gai... Apa kau benar-benar..?"

Minato: "Kenapa..."

Madara: (masih dari atas) "..."

Madara: "Uap merah.. Dikenal sebagai uap darah, menandakan semua gerbang telah terbuka."

(Gai dibawah sudah dalam mode 8 gerbang)

Madara: "Huhu.. Tapi melihatnya dari sini seperti warna dari daun ayng layu di musim gugur... Berjatuhan."

Gai: "Itu benar. Tapi aku tak cuma layu dan mati!!"

Madara: "!?"

Gai: "Aku akan menjadi... Makanan dari daun yang baru!"

Lee: "!!"
Minato/Kakashi: "..."

Gai: "Saat musim semi tiba.. Dan kuncup tunas baru muncul... Adalah puncak dari masa muda!! Kini saatnya untuk membakar, padam!!"

SFX: Whhuuuss!!
(Gai sudah melesat dihadapan Madara)
Madara: "!?"

Gai: "Evening Elephant!!"

Terbakarlah Gai!

Bersambung ke Naruto Chapter 668 minggu depan