Selasa, 31 Desember 2013

Cerita Naruto 660 "Hati yang Tersembunyi"

Alur Cerita Naruto 660 "Hati yang Tersembunyi"

Sebelumnya : Naruto Chapter 659
Madara: (senyum) "Pertama aku akan mengambil Hachibi dan Kyuubi dari Jinchuurikinya!!"

Naruto: (teriak) "Kurama!!!"

Bee: (didalam Hachibi) "!!"

(Rantai semakin mengencang untuk menyeret para Bijuu)
(Terlihat Kurama memegang/menahan rantai itu dengan tangan kirinya)
Kurama: "Sial!!"

Versi Teks Naruto 660 "Hati yang Tersembunyi"


tangan Iblis Madara menggapai para Bijuu
(Terlihat Kurama dan Gyuuki masih terikat oleh rantai yang keluar dari mulut Gedo Mazo)
(Naruto yang melihat Bijuunya tertangkap seperti mendapat sebuah ide)
Naruto: (khawatir) "Benar, kalau aku menghentikan mode Kurama ini"

Madara: "Itu tak berguna, aku sudah mencengkram mereka, aku tak akan melepaskannya"

Naruto: "Tidak berhasil [Kurama tidak bisa masuk kedalam diriku lagi]"

SFX: Whuusshhh!
Naruto: "Ughhh!!!!"

(Naruto terpental keluar dari tubuh Kurama secara paksa.)
Naruto: "Sial, aku harus kembali"

Zetsu Putih: (dibawah Madara) "Madara-sama! Kita harus memasukkan para Bijuu dengan dimulai dari ichibi"

Madara: (santai) "Aku Tahu"

Zetsu Putih: "Yang kau coba ekstrak sekarang adalah Hachibi dan Kyuubi, itu harusnya yang terakhir. Bagaimana kalau kita memasukkan tujuh lainnya terlebih dahulu"

Naruto: (teriak) "Sialan!!!! Aku tidak akan membiarkan kau mendapatkan Kurama"

Madara: "Itu benar, sepertinya aku mungkin perlu beberapa waktu, pertama-tama.. mari kita mulai dari yang ini"

(Mendengar perkaataan dari Zetsu, Madara mulai mengalihkan targetnya kepada Shukaku, Jinchuuriki Ekor Satu.)
(Melihat Bijuunya terancam, Gaara tidak tinggal diam)
Gaara: "Sabaku-Hand!!!"

(Muncul tangan pasir dari tanah yang menggenggam rantai yang mengikat Shukaku.)
Gaara: "Aku tidak akan membiarkanmu.... (menahan rantai yang melilit leher Shukaku) ...memiliki Shukaku"

(Shukaku yang melihat perjuangan keras Gaara melindunginya terkejut, ia mengingat percakapan Gaara dengannya saat pertama kali bersatu dulu. "Ketika kau tertidur, aku akan memiliki tubuh dan jiwamu, dan akan membunuh semua umat manusia, berhati-hatilah jangan tidur terlalu dalam" ucap Shukaku ketika memperingatkan Gaara waktu kecil. Gaara yang saat itu masih dengan muka polos menjawabnya. "Apa kamu membenci manusia!?" tanya Gaara. "Yeahh!! Aku membenci mereka semua!!" jawab Shukaku saat itu. "Tapi, bukankah seharusnya kau melindungi desa kami" tanya Gaara kecil kembali. "Mengapa aku mau melindungi kalian, kalian semua lebih buruk daripada binatang buas" balas Shukaku.)

(Lalu, masih dalam ingatan Shukaku, didalam suatu ruangan. "Ini makananmu Shukaku" ucap seorang pendeta memberikan makanan terhadap Shukaku dulu, ia begitu menghormatinya. "Mengapa kau ingin mendapatkan pangkat yang lebih tinggi hanya untuk menjaga pendeta menakutkan ini" ucap salah satu dari dua penjaga yang menjaga ruangan tersebut. "Kau benar, tapi mereka yang ditugaskan untuk menjaga Jinchuuriki sudah dipastikan bahwa kekuatannya telah diakui" balas penjaga satunya. "Pendeta bodoh, tak seorangpun kini memanggil kau dengan nama asli lagi" ucap Shukaku terhadap pendeta penjaga didepannya. "Aku tidak keberatan, selama anda tahu nama saya yang sebenarnya" jawab pendeta penjaga tersebut. "Meskipun kau adalah seorang pendeta, kau tidak sedih bahwa semua manusia membencimu, dan kau hanya dapat berbicara padaku?" tanya Shukaku "Kau selalu terkurung didalam kandang bersama hewan buas yang membenci manusia" ucap Shukaku. "Itu benar, aku akan mati jika harus dipisahkan dari anda, karena aku seorang Jinchuriki" jawab tegas pendeta tua itu. "Sebenarnya tak ada bedanya antara Bijuu dan manusia"
"Selama kau mempunyai teman yang sesungguhnya, kau masih bisa menemukan kedamaian dalam hati" ucap biksu tua itu. "Kau benar-benar biksu tua yang aneh, aku yakin disini sama sekali tidak ada yang menyukaimu" ucap Shukaku mendengar perkataan Jinchurikinya itu.)

(Masih flashback, "........" kali ini Shukaku hanya terdiam. Terlihat telapak tangan biksu tersebut menempel di permukaan Air.. "Hati Manusia ibarat pantulan di permukaan Air yang tenang.. Mulut mengatakan hal-hal yang berlawanan dengan apa yang Hati rasakan.. Terbakar dalam Kebenaran, setiap orang ingin untuk menerima satu sama lain.. Bahkan ketika salah satu dari mereka adalah monster.." ucap Biksu itu. "Apakah kau bersungguh-sungguh?" tanya Shukaku. "...?" Biksu itu hanya terdiam.)

("Mengingatkanku pada kakek Rikudou Sennin..." ucap Shukaku. "Terimakasih.. Ini adalah kata-kata yang paling baik yang aku terima darimu sejauh ini..." ucap biksu itu)

(Dalam ingatan Shukaku yang lain terlihat seorang Shinobi Sunagakure yang berkata: "Ayo cepat makan, aku tidak akan menunggu selamanya.." Ia telah menunggu lama karena Biksu itu tak kunjung memakan makanannya)

("Gehhh, aku tak takin ada orang lain sepertimu.." ucap Shukaku. "Aku yakin pasti ada.." ucap Biksu itu. "Dan pasti akan ada seseorang yang akan menyelamatkan dan membimbingmu juga..." lanjutnya. "Dan setelah kau merasakan dan menerima Hati dan Perasaan yang tersembunyi dari orang itu, kau juga akan memahaminya.." ucap Biksu itu sambil membuka Kedua telapak tangannya. [Tangan sebelah Kiri terdapat tulisan huruf Kanji "Ai" yang berarti "Cinta", dan yang kanan bertuliskan huruf Kanji "Ukeru" yang berarti "Menerima"]. "Arti dari kata-kata ini, guruku mengukirnya di Tanganku..." lanjut biksu itu selang kemudian menyatukan Kedua telapak tangannya.)

(Kembali ke waktu sekarang)
(Sementara itu Gaara masih terus berusaha untuk menahan Shukaku yang sedang ditarik oleh Madara.
Gaara: "Ghhh....."

Naruto: (teriak) "Gaara, jangan kalah!!"

(Gaara teringat kembali akan perbincangannya dengan Shukaku dulu)
("Aku dulu membencimu.." ucap Gaara. "Lalu aku mampu bertemu dengan Naruto karena aku adalah seorang Jinchuuriki.. Dan aku berterimakasih karena itu..." lanjut Gaara.)

(Kembali ke medan pertempuran)
(Terlihat Zetsu Putih yang berteriak ke arah Gaara)
Zetsu Putih: "Manusia Pasir sialan.. apakah kau benar-benar senang jika mendapatkan hewan peliharaan lamamu kembali? Kau bahkan tidak akan mati jika kami mendapatkan itu, mengapa kau bertindak se-nekat ini?!"

(Kemudian, terlihat Madara Uchiha yang langsung menggunakan Susano'o dan mulai menyerang Gaara dengan melemparkan Kunai Susano'o ke arah Gaara.)
(Naruto terkejut mengetahui Gaara dalam bahaya.)

SFX: Brraaakkk!
(Kunai Susano'o Madara berhasil di blok oleh Shukaku dan menancap di Tangan Pasir Shukaku)
Shukaku: "Motoku adalah Pertahanan Absolut, dan Namaku adalah Shukaku.."

Gaara: "Aku tahu..." ucap Gaara.

Madara: "Tidak, kau tidak tahu apa-apa.."

(Kemudian Shukaku menggenggam Rantai Mazou yang membelenggunya dengan Kedua Tangan Pasirnya.
Namun tiba-tiba Rantai yang digenggam Shukaku sengaja diputus oleh Madara dan kemudian Madara menyambungnya dengan Rantai Chakra yang baru lalu Madara mengibaskan Shukaku dengan Rantai Chakra itu sementara itu Kunai Susano'o yang berhasil di Blok Shukaku tadi kembali melesat dan berputar ke arah Gaara, dan tak lama kemudian Kunai Susano'o itu berhasil menghempaskan Gaara ke Tanah walau Gaara sudah mencoba menahan dengan Taming Pasirnya.)
Gaara: (terjatuh) "Uggghhh..."

Shukaku: "Gaara, kau pernah melakukannya?"

Gaara: "Aku bukan lagi seorang Jinchuuriki.. Tapi, akhirnya... Aku bisa tetap terjaga dan sejajar denganmu."

(Mendengar kata-kata Gaara, Shukaku sempat terdiam)
Shukaku: "................. Gaara, kau.."

(Shukau kembali teringat kata-kata Biksu, Jinchuuriki sebelumnya. "Manusia dan Bijuu.. Tidak perlu dibuat suatu Perbedaan" ucap Biksu wakti itu.)
Shukaku: "Ini seperti Bunbuku..."

(Bunbuku Chagama adalah sebuah dongeng dari Jepang, tentang seekor Rakun yang berubah menjadi Teko untuk menolong seorang kakek yang menolongnya)
(Kembali ke pertempuran, belum sempat Shukaku menghela nafas setelah tersungkur, kemudian Madara langsung menarik ke-9 Bijuu menuju dirinya)
Gaara/Naruto/Hachibi: "Ughhh..... Ghh..."

Naruto: "!!!!!!"

(Kyuubi yang ditarik Madara hampir terlepas dari tubuh Naruto)
Kurama: "Gaara, aku punya sesuatu untuk kau lakukan.."

(Sementara itu disisi Madara, terlihat Madara sudah menyiapkan sesuatu.)
Madara: "Baiklah.."

(Kembali ke tempat Kyuubi dan Gaara. Sepertinya Kurama telah selesai menjelaskan sesuatu pada Gaara)
Kurama: "Apa kau mengerti Gaara?"

SFX: Whuuussshhh!!
(Tak lama kemudian, Kurama terlepas dari tubuh Naruto, dan Naruto kembali ke mode Manusia Normal.
Naruto: (sangat terkejut) "................!!"

Gaara: (teriak) "Naruto....!!!"

(Naruto dan Yang Kurama telah berterpisah, bagaimana kelanjutannya, tunggu kira-kira tanggal 8 Januari 2014 ya, karena minggu depan Naruto libur setelah Double Edisi #06-07 ini.)

Bersambung ke Naruto Chapter 661...

Cerita Naruto 659 Judul : "Rinbo Hengoku...!!"

Alur Cerita Naruto 659 
Judul : "Rinbo Hengoku...!!"

Sebelumnya : Naruto Chapter 658
Madara: "Dengan ini... Semuanya akan menjadi menyenangkan..."

(Ya, sesuatu yang ia pasanag di mata kanannya tak lain adalah mata Rinnegan miliknya sendiri yang berhasil di bawa oleh Zetsu Putih)

Versi Teks Naruto 659 "Rinbo Hengoku...!!"
Capture

sorot Mata
(Madara menatap dengan mata barunya yang lama, Rinnegan yang sudah lama tak ia rasakan.)
Madara: "Aliran darah ini.."

SFX: Jilat! Tes! Tes!
(Madara menjilati darahnya sendiri)
Madara: "Rasa sakit ini.. Ini adalah tubuhku.. Hahahahahahahaha!!!!"

(Madara menjerit, tertawa seperti orang gila.)
Madara: "Akhirnya, aku bisa merasakan sensasi pertarungan yang sesunguhnya!!!"

(Madara terus tertawa, tapi kemudian secara perlahan ekspresinya berubah. Dari senang, gembira, tatapannya berubah menjadi serius.)
SFX: Slakk!
(Madara menggoreskan darah di jempol kiri ke telapak tangan kanannya.)
(Dalam alam bawah sadar Naruto, Kurama mendadak memasang ekspresi kaget.)
Kurama: "!!"

Naruto: "Ada apa, Kurama!?"

Kurama: "Darahnya.. aku teringat saat mengerikan waktu itu.. Itu adalah darah yang pernah memanggilku (summon) di masa lalu..""

(Kyuubi masih ingat betul dengan kejadian waktu itu.)
Shukaku: "Jangan bersikap seperti anak kucing, tubah bodoh.. Dia itu cuma manusia.."

Kurama: "Kau tak boleh meremehkannya, dia bukan manusia biasa.."

Shukaku: "Hmm? Tak biasanya kau bersikap seperti ini.. Kau membuatku gugup"

SFX: Tappp!
Madara: (mabanting telapak kanannya) "KUCHIYOSE NO JUTSU ....!!!!!"

Obito/Zetsu Hitam: "!!"

Kakashi/Minato: (melihat Obito) "!!"

SFX: Slleekk! Syuuttt!
(Tiba-tiba dari punggung Obito keluar sesuatu)
(Benda itu terus muncul keluar, membesar dan membesar)
SFX: Whhoooaaahhhh!!
(Full Body Gedou Mazou berlutut dibelakang Obito)
(Ternyata Madara melakukan Kuchiyose Gedo Mazo yang ada dalam Obito)
Minato: "Apa dia ingin bertarung bertarung bersama benda itu?! Kakashi! Kau bisa mengatasinya?" 

Kakashi: "Ya, akan aku coba!"

SFX: Swingg!!
Kakashi: "KAMUI!!"

(Kakashi mencoba untuk memindahkan Gedo Mazou <selanjutnya ditupis GM> tersebut ke dimensi lain menggunakan Kamui)
SFX: Syuuutt!
(Pusaran mulai terbentuk di samping kanan GM)
SFX: Booofff!!
(GM tiba-tiba menghilang)
Minato: "Apakah berhasil?"

Kakashi: "Sepertinya...?"

SFX: Booofff!!
(GM muncul dibelakang Madara)
Kakashi: "...tidak berhasil"

(Madara menoleh kebelakang)
(Terlihat GM dibelakang yang nampaknya lengan kanannya terputus)
Madara: "Tanganmu putus... Sepertinya mereka juga memiliki seseorang dengan mata yang hebat. Tapi... Tidak masalah. (senyum) Sepertinya wadahnya sudah siap. Tinggal memasukan mereka kedalamnya."

Gaara: (melihat GM) "!!"

Naruto: "Benda itu lagi!?"

Son: "..."

Matatabi: "Dia terluka dan berdarah. Dia bukan Edo Tensei lagi... Dia memiliki Rinnegan asli!"

Choumei: "Bagaimana dia bisa hidup kembali?"

Naruto BM: "!!"

(Naruto membayangkan Nagato dan Obito saat mereka sama-sama menggukana segel Rinne Tensei)
(Naruto juga teringat peerkataan Madara saat masih terjebak dalam segel sementara Hashirama. Saat itu Madara berkata "Aku berterimakasih kepadamu, Naruto. Kau sudah menarik semua Bijuu dari Obito... Aku tidak perlu susah payah membuat dia lemah.")
Naruto BM: "Ini seperti... Dia menggunakan?"

(Scene pindah ke Obito)
(Obito terlihat masih berlutut terengah-engah)
Zetsu Hitam: "Obito..."

SFZ: Shhh!!
(Zetsu Hitam mengarahkan tangan kiri Obito mendekati Mata Kiri Rinnegan. Ia bermaksud mengambilnya)
Obito: "Hentikan!!"

(Gerakan tangan mereka berhenti)
Zetsu Hitam: "!!"

(Dari jauh kira-kira 1-10 meter Kakashi dan Minato mempaerhatikan Obito)
(Obito masih terengah-engah)
Zetsu Hitam: "Keras kepala sekali. Kau sudah mau mati. Mata kiri ini diberikan pada Nagato. Tapi ini saatnya untuk mengembalikannya. Yang bisa membangkitkan Rinnegan hanyalah Rikudou Sennin dan Madara Uchiha. Orang sepertimu tidak pantas untuk memilikinya."

Obito: "Aku menyembunyikan mata yang sebelah kananku. Aku akan menyuruh Kakashi untuk menghancurkan yang sebelah kiri ini."

SFX: Sring!
(Kakashi bersial dengan Kunai di tangan kanannya)
Zetsu Hitam: "Khu.. khuu.. Zetsu Putih telah menemukannya dan kini telah ia serahkan pada Madara.

(Diperlihatkan background Zetsu Putih dan mata Rinnegan Kanan yang dibungkus plastik khusus)
Obito: (kaget) "!"

Zetsu Hitam: "Akau hanyalah orang yang tidak berguna yang akan mati, berhentilah melawan. Kau sudah mati jika aku tidak menempel padamu."

Obito: (terengah) "Pergilah dariku! Kau bisa mengambil Rinnegannya setelah aku mati."

Kakashi/Minato: "..."

Zetsu Hitam: "Kalau aku tidak menempel di tubuhmu, mereka pasti akan membunuhku sebelum aku sempat mengambil Rinnegannya. Aku orang yang mengumpulkan informasi di Akatsuki. Aku sudah tahu kekuatan mereka"

Kakashi/Minato: "..."

(Scene kembali ke Madara dan Klon Zetsu Putih)
(GM masih berada di belakang mereka)
Madara: "Kurasa tinggal sebentar lagi aku mendapat mata Kiriku."

Zetru Putih: "Meski begitu, sepertinya kita akan butuh waktu yang lama disini."

Madara: "Jangan samakan aku dengan orang yang mengumpulkan piaraannya sampai bertahun-tahun" (maksudnya mungkin Hashirama)

SFZ: Shhhhhh!!!
(Luka ditubuh Madara berlahan sembuh dengan sendirinya)
Zetsu Putih: "Darahmu mengucur."

Madara: "Karena aku memiliki kekuatan penyembuhan Hashirama... Jadinya aku agak lengah. Mulai sekarang aku akan berhati-hati. Jika aku menggunakan seluruh kekuatan Rinnegan kemempuan bertarungku akan meningkat drastis."

Zetsu Putih: "..."

Madara: "Hanya beberapa detik! Perhatikan ya!"

SFX: Lompat!!
(Madara melompat)
SFX: Tap!
(Dia mendarat di atas kepala Mazou)
Madara: "RINBO - HENGOKU!!"

(Madara memfokuskan Rinnegan kanannya kepada para Bijuu)
Matatabi: "Dia melakukan sesuatu."

Para Bijuu: "..."

Matatabi: "Hati-hati!"

SFZ: Bammm!!
(Tiba-tiba Matatapi seperti dipukul/jotos di kepalanya sehingga membuat dia terpental)
Matatabi: "!?"

(Tidak hanya Matatabi, Bijuu-bijuu yang lain juga mengalami hal yang sama)
(Son, Saiken, Isobu, Kokuo, Choumei, Shukaku, begitu pula dengan Gyuuki dan Naruto BM, mereka semua terpental lalu terseret ditanah tak berdaya)
Gaara: "[Apa?] Ugh! (ikut terpental) [Apa yang terjadi?]"

Naruto BM: "!!"

(Dari jauh Ninja Aliansi berlindung di balik batu dan memperhatikan)
Ninja 1: "Para Bijuu terlempar!!"

Madara: (melakukan segel tangan) "Sekarang mereka sudah agak tenang, aku bisa mengurung mereka."

SFX: Klak! Buka!
(Terlihat mulut Mazou terbuka, mengeluarkan semacam chakra bulat)
(Lalu dari sana munculah banyak rantai menjulur ke arah para Bijuu yang sedang roboh itu)
(Semua Bijuu kini telah terikat rantai itu di bagian leher, termasuk Kurama dan Gyuuki)
(Zoom out, terlihat 9 Bijuu masing-masing terikat rantai dileher mereka, dan terhubung ke satu pusat yaitu mulut Gedou Mazou)
Madara: (senyum) "Pertama aku akan mengambil Hachibi dan Kyuubi dari Jinchuurikinya!!"

Naruto: (teriak) "Kurama!!!"

Bee: (didalam Hachibi) "!!"

(Rantai semakin mengencang untuk menyeret para Bijuu)
(Terlihat Kurama memegang/menahan rantai itu dengan tangan kirinya)
Kurama: "Sial!!"

madara mengeluarkan rantai Neraka!

Bersambung ke Naruto Chapter 660

Cerita Naruto 658 "Bijuu Vs Madara"

Alur Cerita Naruto 658 "Bijuu Vs Madara"

Sebelumnya : Naruto Chapter 657
(Madara muncul di hadapan para pasukan shinobi, dan tampak luka akibat tusukan pedang Sasuke tadi secara perlahan mulai pulih kembali.)
Madara: "*Hanya tinggal menunggu waktu... selanjutnya aku akan memburu kalian.."

(Madara menghadap ke arah para bijuu)
Madara: "...para Bijuu"

Versi Teks Naruto 658 "Bijuu Vs Madara"


(Terlihat Shinobi Aliansi yang berada dalam lubang mulai kebingungan dan cemas melihat datang Madara dihadapan mereka)
Ninja 1: "Kalau kita tetap disini..."

Ninja 2: "Ya, bukan ide yang bagus kalau kita tetap disini.."

Ninja 3: "Menjauh!"

Ninja Aliansi: "!!"

SFX: Tap! Lompat!
(Ninja Aliansi sekitar pun melompat menjauh dari sekitar)
(Sementara itu Gaara didepan Shukaku melihat kejadian itu)
Gaara: "Dihadapannya..."

(Terlihat para Bijuu berjejer melakukan ancang-ancang, namun tidak terlihat Choumei disana)
(Madara disana juga melakukan ancang-ancang)
SFX: Lompat!
(Madara dengan cepat melompat ke arah para Bijuu)
Gaara: "Shukaku! Bersiap!"

Shukaku: "Aku beraksi!"
(Tak menunggu lama, Gaara dan Shukaku pun mulai beraksi, gumpalan-gumpalan pasir dalam jumlah banyak mulai tercipta dihadapan Gaara dan Shukaku)
Shukaku: "Fuuton - Sasandan!!"

(Shukaku mengeluarkan jutsu Angin untuk membantu mendorong bola-bola pasis itu kearah Madara, terlihat Madara melakukan pertahanan dengan kedua tangannya)
Madara: "Teknik yang bagus! Tapi tidak terlalu ngefek!" (tetap melesat maju)

Gaara: (berkonsentrasi pada Jutsunya) "Hah!!"

Madara: "??!" (tidak bisa bergerak)

(Tiba-tiba nampak pada kedua lengan Madara mengeluarkan darah, lengannya seperti berlubang)
(Ternyata tidak hanya di lengannya, tpi juga di seluruh tubuhnya yang telanjang itu tercipta lubang seperti orang tertembak peluru)
Madara: "Oh, begitu ya... Kau memasukan pasirmu kedalam tubuhku untuk menahan pergerakanku."

Gaara: (berkonsentrasi) "..."

Matatabi: "!!!" (ancang-ancang mencakar)

(Setelah itu Matatabi berusaha mencakar Madara yang susah bergerak)
SFX: Bam!!
(Cakaran ataupun tinjuan Matatabi mengenai Madara hingga terpental)
(Dan tidak sampai disitu Isobu dengan putarannya menghadang untuk menghantam Madara)
(Lagi-lagi Madara terpental jauh dan disana Son sudah menghadang dengan tinjunya juga)
(Kokuo juga sudah menghadang disana dengan tandukannya, Madara kembali terpental)
SFX: Braaakkk!!
(Dari atas ternyata Choume yang dari tadi tidak kelihatan nuga menanduk Madara dan mengirimnya jatuh ketanah)
(Kembali lagi di daratan sana Saiken sudah menunggu, namun tidak seperti Bijuu lainnya yang menghantam Madara dia mengeluarkan semacam lendir pelengket untuk menahan Madara)
Gaara: "Shukaku, sekarang!!"

SFX: Whusss!
(Shukaku bersiap menyarang Madara dengan kedua tangannya)
(Madara terlihat mencoba melepaskan diri dari lendir lengket dibawahnya)
SFX: Syuuuttt!
(Kedua tangan Shukaku kemudian memanjang, berubah menjadi pasir berbentuk seperti Segel Piramida. Loreng-loreng pada tubuh Shukaku juga menjulur dan membentuk sebuah tanda segel. Piramida itu lalu mengubur Madara.)
Gaara: "Sabakushou Taishou Fuuin!!"

(Segel Sabaku super besar gabungan Shukaku dan Gara sepenuhnya dibuat)
SFX: Brakkk!
(Dari pusat segel piramida itu terlihat sebuah pedang besar yang muncul dari dalam)
SFX: Braakk! Braakkk!!
(Muncul Susanoo empat tangan dri dalam dan menghancurkan segel Piramida itu)
Gaara/Shukaku: (kaget) "!!!"

Para Bijuu: "!!"

Madara: (masih memejamkan mata dalam Susanoo) "Aku akan merantai kalian! Aku takkan membiarkan kalian losos!"

(Secepat kilat BM Naruto muncul dibelakang Susanoo Madara hendak menyerang)
Kurama: "Tidak ada yang akan mematuhimu!"

Nartuo: "Aku takkan membiarkanmu!"

(Terlihat juga Gyuuki menyusul)
Gyuuki: "Maaf jika telat! Aku sudah membawa yang terluka ke tempat yang aman."

Matatabi: "Tidak apa-apa! Tidak akan ada lagi yang terluka, kita akan mengakhiri semua ini!"

Kurama: "Tumpukan ekor kalian!!"

(Kurama memberi perintah, semua Bijuu menumbukan masing-masing satu ekornya ke Madara)
Kurama: "Tadi nyaris saja, Rakun Sialan!"

Shukaku: "Huh... Jangan seenaknya memerintahkanku rubah bodoh!"

(Dari dalam debu akibat timbukan ekor Bijuu itu terlihat Madara dengan sengaja memotong lengan Kanannya)
SFX: Loncat!
(Madara berhasil meloncat menjauh dari tempat itu)
Gaara: "!!"

SFX: Jreenngg!!
(Scene menunjukan Madara Full Body dengan lengan kanannya terpotong, nampaknya ia melakukannya untuk bisa bergerak dari kendali pasir Gaara)
Son: "Keras kepala sekali!"

SFX: Syuuuttt!
(Dari dalam tanah terlihat Zetsu Putih muncul)
Zetsu Putih: "Maaf... Terlambat... Tuan Madara"

Madara: (melihat kebawah) "Akhirnya, apa kau sudah mendapatkannya?"

Zetsu Putih: "Tentu saja."

(Nampak Zetsu Putih menggenggam sesuatu di tangan kanannya. Ia berdiri di samping kiri Madara dengan setengah tubuhnya di dalam tanah)
SFX: Slashh! Potong!
(Madara memotong tangan kanan Zetsu Putih dengan tangan Kirinya.)
(Madara lalu memasangkan tangan kanan Zetsu Putih pada lengan kanannya sendiri)
(Tangan sudah terpasang, 
(Kemuadian madara dengan tangan kanannya memasangkan sesuatu pada mata kanannya)
Madara: "Dengan ini... Semuanya akan menjadi menyenangkan..."

(Ya, sesuatu yang ia pasanag di mata kanannya tak lain adalah mata Rinnegan miliknya sendiri yang berhasil di bawa oleh Zetsu Putih)

mata kanan aslinya sudah kembali...!!
Bersambung ke Naruto Chapter 659

Alur Cerita Naruto 657 "Madara Uchiha Kembali"

Alur Cerita Naruto 657 "Madara Uchiha Kembali"


Sebelumnya : Naruto Chapter 656
(Segel Sai mulai dilakukan, namun apa daya, Rinne Tensei sepertinya sudah dilakukan)
(Zetsu hitam mulai meyelimuti Obito)
SFX: Crush!
Madara: "Akhirnya aku bisa bertarung dengan normal!"

Madara: "Akhirnya rasa dari tubuh yang asli! Aku bisa merasakan darahku bergejolak dan kulit yang menari dalam pertarungan!!!"
Versi Teks Naruto 657 "Madara Uchiha Kembali"


SFX: Kraakk! Kraacck!
(Kulit Edo Tensei Madara seperti mulai mengelupas, Madara terlihat seperti menutup matanya)
Madara: (senyum) "..."

SFX: Bakar!!
Madara: (kaget) "!!"

(Tiba-tiba dari belakang Madara muncul api hitam yangsontak membakar bagian belakang tubuh Madara)
Sai/Naruto/Hashirama: "!!?"

Madara: (menoleh ke belakang) "..!"

SFX: Whushh!
(Terlihat Sasuke di belakang sana berdiri diatas burung tunta milik Sai)
Sasuke: "Jangan terlalu sombong, kau peninggalan jaman dulu."

SFX: Tes! Tes!
(Darah mengalir dari EMS kiri Sasuke, sepertinya ia yang telah menyerang Amaterasu pada Madara)
Madara: "Kau cuma kerikil di hadapanku."

Naruto: "Kenapa barusan dia menutup matanya...? Sasuke! Tidak ada gunanya jika menggunakan Ninjutsu padanya!"

SFX: Srakk!
(Madara melepas bajunya yang terbakar oleh Amaterasu Sasuke)
SFX: Tap!!
(Sasuke turun dari burung tinta dan mendarat ke tanah)
Hashirama: (tertusuk tongkat hitam) "?? Apa yang terjadi sebenarnya?"

Madara: (tidak memakai baju) "Dua pasukan yang bertentangan bekerja sama untuk membuat semua hal menjadi satu kesatuan, Hashirama, masih ingat penjelasanku saat didepan monumen Uchiha?"

Hashirama: (berlutut, tertancap tongkat hitam) "Dikatakan kalau dua pasukan yang bertentangan bekerja sama maka kebahagiaan sejati akan tercipta."

Sai: "!?"

Madara: "Tapi saat itu juga aku berkata... Ada kemungkinan lain yang akan terjadi... (masih memejamkan matanya) Ya, jika ada seseorang yang memiliki kekuatan Uchiha dan Senju, dia akan menemukan kebahagiaan sejati. Bukankah itu juga makna yang sama?"

(Zoom ke dada Madara, nampak wajah Hashirama disana)
Madara: "Begitu kan Hashirama?"

Hashirama: "... Aku tahu kau banyak merencanakan segala sesuatu setelah meninggalkan desa."

Madara: (menggigit lengan kirinya) "Tidak, ini adalah suatu hal dari temannku yang bisa dilakukan. Tapi akhirnya semua orang memiliki pikiran yang sama. Tapi... (lengan kirinya yang digigit mengeluarkan darah) Kembali dari kematian adalah hal yang benar-benar aku rencanakan."

Hashirama: "!!"

Sai/Naruto: "!?"

(Madara melakukan segel tagan)
Hashirama: (mencoba menggerakkan tubuhnya) "Ugh... Sial aku tidak bisa bergerak..."

SFX: Tap! Srakk! Jotos! Jotos!
(Dengan sangat cepat Madara bergerak ke Naruto dan Sai, ia memukul mereka hingga terpental)
(Lalu teakhirt ia menuju ke Hashirama yang tidak bisa bergerak)
(Madara mencekik Hashirama)
Madara: (mencekik Hashirama) "Semuanya tidak sesuai dengan yang aku perintahkan, tapi apa boleh buat..."

SFX: Shhhh!
(Perlahan wajah Hashirama yang ada pada dada Madara muncul tanda Sage Mode)
(Kulit Edo Hashirama mulai mengelupas)
Madara: "Jadi inilah chakra Senju? Hanya segini kekuatannya? Aku akan mudah sekali mengendalikannya."

SFX: Sring!
(Dari belakang Sasuke datang dengan memegang pedangnya)
(Madara melepaskan cekikannya pada Hashirama)
(Sasuke menyerang dengan pedangnya, Madara melompat-lompat mundur)
Sasuke: "Ini kesempatan kita! Kami akan bisa membunuhmu... dan mengenbalikanmu ke Naraka!"

Naruto/Sai: "!..."

Hashirama: "Ugh..."

Sasuke: "Kau akan menyesal telah meninggalkan Edo Tensei... Matilah!!

SFX: Jlebb!
(Padang sasuke menembus lengan kanan Madara)
SFX: Tap!
(Namun dengan cepat dengan tangan kirinya, ia menarik ujung pedang Sasuke)
(Sasuke pun ikut tertarik mendekat pada Madara)
Madara: "...Aku bisa merasakannya... Mangekyou milikmu... Sudah sekarat. Aku mengerti kenapa kau bisa bergerak dengan baik. Sampai Rinnegan milikku kembali... Kurasa aku bisa mengambil matamu."

(Sementara itu scene pindah ke tempat Kakashi dkk)
(Zetsu Hitam sudah melepaskan Obito, setengah tubuhnya memang ada di dalam tanah)
Kakashi: "Apa yang kau lakukan!?"

Obito: (terengah-engah) "... Madara... Sudah kembali hidup."

Zetsu Hitam: "Obito... Kami sudah tidak membutuhkanmu lagi. Jika kau menggunakan Rinne Tensei kau akan mati. Itulah tugas terakhirmu (memegang mata kiri Obito) Aku akan mengambil mata kirimu"

SFX: Whuuusshh!
(Kakshi dan Minato dengan cepat hendak menyerang Zetsu Hitam)
Zetsu Hitam: "!!"

SFX: Zuuu! Zuuu!
(Dengan cepat pula, Zetsu Hitam kembali ketubuh bagian kiri Obito)
Kakashi/Minato: "!!"

Zetsu Hitam (dengan suara Obito): "Dia akan bertahan untuk beberapa saat selama aku menyatu dengannya."

Minato: "Siapa kau!? Kau buka manusia kan?"

Zetsu Hitam (dengan suara Obito): "Aku adalah wasiat Madara, akan melenyapkan siapapun yang menglhalangi jalannya."

Kakashi: "Zetsu Hitam, kupikir kau sudah tertangkap..."

Zetsu Hitam (dengan suara Obito): "Kau dan Obito meremehkan rencana Madara, dan aku juga."

(Zetsu Hitam teringat saat ia tertebas pedang Chojurou, "Aku.. tak bisa bergerak.. bagaimana bisa dia mengubah bentuk pedangnya secepat itu?" pikir Zetsu hitam saat itu. Namun tiba-tiba, ia mendapat semacam telepati dari Madara. "Tak apa, pergilah ke tempat Obito berada dan tunggu perintahku.. aku akan bermain sebentar sebelum menuju ke sana.. aku ingin mengetes kekuatan hokage ini..". "Ya.." jawab Zetsu hitam dan diam-diam ia masuk ke tanah, lalu menuju tempat Obito berada. Flashback berakhir.)
Zetsu Hitam: "Sampai dia mati, aku akan menggunakan tubuh Obito untuk melawan kalian.. Dia sudah tidak berguna, bergerak di belakang Madara, setidaknya aku akan membuatnya berguna.."

(Kembali ke scene Madara)
Madara: "Percuma juga kalau membunuhmu sekarang.. Bagaimana kalau kau bergabung denganku? Bagaimanapun kita adalah Uchiha terakhir.."

Sasuke: "Jangan salah anggap, kau sudah mati.."

Madara: "Oh yah, lagipula waktumu tidak banyak tersisa.."

(Naruto dan Sai datang menyerang dari kanan dan kiri Madara.)
Madara: "Katon: Haijingakure no Jutsu!!"

(Madara meledakkan kobaran api dan kemudian menghilang)Hashirama: "[Madara mampu mengembalikan kekuatannya yang dulu.. Ini buruk.. targetnya berikutnya adalah...]"

(Madara muncul di hadapan para pasukan shinobi, dan tampak luka akibat tusukan pedang Sasuke tadi secara perlahan mulai pulih kembali.)
Madara: "Selanjutnya adalah kalian.."

(Madara menatap ke arah para bijuu)
Madara: "Para Bijuu"

madara memulai perburuan Bijuu.

Bersambung ke Naruto Chapter 658

alur Cerita Naruto 656 "Perpindahan"


alur Cerita Naruto 656 "Perpindahan"
Sebelumnya : Naruto Chapter 655
Kakashi: "Jika teman yang kau percayai bersama denganmu, kau akan bisa melihat harapan dengan jelas. Itulah apa yang kupikirkan, Obito.."
(Halaman terakhir, scene Zoom Out terlihat pucuk pohon shinju yang berkelip dengan Rasengan Naruto, dengan banyak bekas jejak kaki yang mengarah ke medan perang)



cahayanya memantul ke dalam matanya...
(Obito tergeletak tak berdaya sambil menatap cahara FRS Naruto diatas kuncup Shinju. Naruto masih menahan Oodama FRS miliknya diatas sana)
Obito: "[Jalan hidip Naruto..."]"

SFX: Whuussshh!!!
(Naruto melemparkan Rasengan itu ke bawah)



Naruto: "Terima ini!"

(Rasengan super besar itu dilemparkannya kebawah dan tidak untuk menghancurkan Shinju namun diarahkannya ke suatu tempat/titik)
Obito: (masih berbaring) "...mungkin."

Kakashi/Minato: (melihat adegan itu) "!"

(Terlihat dibawah madara dililit atau dikerumuni oleh akar Naga Shinju)
(Sementara itu Hashirama terlihat tertusuk beberapa tongkat hitam di punggungnya)
Hashirama: (teriak) "Naga kayu itu menyerap chakramu! Ninjutsu yang sebelumnya kalian gunakan untuk menyerap chakra sekarang tak berguna!"

(Ya! Rasengan Naruto memang diarahkan ke Madara)



Hashirama: "Dengan kata lain kau tidak bisa bergerak.. ataupun menggunakan Ninjutsu penyerapan milikmu itu!!"

Madara: (melirik kesamping) "..."

Hashirama: "(masih tertusuk tongkat hitam) "[Kerja bagus anaknya Yondaime! Segera setelah celah terbuka, aku akan menyegelnya!!"

(Cahaya Rasengan menyinari Madara)
Madara: (tatapan serius) "..."

SFX: Bamm!!
(Rasengan itu mengenainya, putaran Rasengan itu terlihat dari jauh, Shinobi Aliansi juga melihatnya)
SA: "!!?"

Ninja 1: "Naruto melemparkannya kearah sana... Itu berarti Madara juga ada disana!!"

SFX: Whuuuss!
(Terlihat Sai terbang dengan burung tintanya menghampiri Naruto yang ada diatas kuncup Shinju)
Sai: "Naruto, kesini! Ayo!"

Naruto: (menoleh) "Sai! Makasih banyak!"

(Scene pindah, nampaknya Gaara sedang berbincang dengan Shukaku)
Gaara: "Shukaku, aku butuh bantuan, pinjamkan kekuatanmu untuk menyegel Madara."

Shukaku: "Maksudmu dengan jurus Sabaku Soutaishou?"

Gaara: (terbang naik pasir dihadapan Shukaku) "Ya, tapi versi besarnya."

Shukaku: "Whahaha! Sekarang aku tak terikat dengan Jinchuuriki lagi... haruskah aku mendengarkan perintahmu?"

Gaara: "Aku tidak menyuruhmu... Aku hanya meminta kebaikan hatimu. Jika kau tidak mau ya tidak apa-apa, aku akan minta bantuan kepada yang lain"

Shukaku: "..."



Shukaku: "Naruto Uzumaki... Aku tahu kau sekarang berteman baik dengan Bocah Rubah itu, Garaa..."

Gaara: (berpaling) "Kalau kau tidak mau membantuku, bicaranya nanti saja ya, aku pergi." (bergerak menjauh)

Shukaku: "Seekor Rubah bisa berubah sebanyak 7 kali, sedangkan Rakun bisa sebanyak 8 kali! Aku tidak mau kalah dengan Rubah bodoh itu!"

Gaara: (berhenti, menoleh) "...!"

(Catatan: Dalam peribahasan Jepang disebutkan, berdasarkan adat/tradisi Jepang bahwa Raku dan Rubah bisa berubah wujud menjadi bentuk lain/menjadi manusia, jadi maksudnya diatas adalah bahwa Shukaku menyatakan kalau Rakun/dirinya lebih unggul dari Rubah/Kurama)
Shukaku: "Aku tidak menuruti permintaanmu, aku mau karena kemauanku sendiri ya! Tunjukan jalannya!"

Gaara: (senyum) "... Kearah sini..."

Shukaku: "Baiklah"

??: "Tunggu!"

(Terdengar kata "tunggu" dari belakang)
Son: "Kita juga mau membantu."

(Ternyata itu adalah semua Bijuu yang juga mau ikut membantu)
Gaara: "..."

(Son teringat saat pertemuannya dengan Naruto di alam Jinchuurki saat Naruto berkata "Aku juga akan membenatumu...")
Son: "Jangan khawatir, kita melakukannya atas kemauan kami sendiri, kita ingin membantu Naruto."

Gaara: (merundung sejenak) "Terimakasih..."

Son: "Hey Shinobi Pasir, apa kau juga kenalan Naruto?"

Gaara: "Yeeaah... Dia adalah teman pertamaku"

Son: (agak kaget) "..! Bagitu ya..."

Gaara: "Oke, ayo bergegas!!"

SFX: Swwinngg!
(Hembusan angin seolah membawa awan menyingkir dari sinar bulan purnama itu)
(Scene pindah ke tempat Madara dan Hashirama, terlihat Madara sudah dalam posisi tertahan segel milik Hashirama)



Hashirama: "[Akhirnya kita sudah menahan Madara sepenuhnya. Kita tidak bisa mengalahkannya hanya dengan Jutsu Naruto] (terengah-engah) Sekarang kami hanya perlu menunggu para Shinobi untuk menyegelnya!"

Madara: (keadaan terjepit, tersenyum jahat) "..."

SFX: Uhhuuk! Ugghhukk!
(Terlihat Obito masih berbaring dan terbatuk kesakitan)



Kakashi/Minato: "!!"

Minato: "Para Bijuu telah keluar dari dalam tubuhnya, jadi sekarang Obito akan..."

(Tiba-tiba Yin Kyuubi dalam diri Minato memotong pembicaraan)
Yin Kurama: "Jinchuuriki Juubi berbeda dari yang lain. Dia tidak akan mati meski Bijuu keluar dati dalam tubuhnya."

Minato: "!!"

Yin Kurama: "Itu karena Gedou Mazou sebagai wadah Juubi masih ada... Banda itu memiliki kekuatan kehidupan yang besar."

Minato: "Apa benar begitu? Bagaiman kau mengetahuinya?"

Yin Kurama: "Hey hey... Lalu siapa yang bisa mengirim chakra Juubi ke 9 tempat yang berbeda setelah membaginya menjadi 9?"

Minato: "...Rikudou Sennin"

Yin Kurama: "Jika kau mencabut 9 Bijuu sekaligus dia akan sangat lemah dan tidak bisa bergerak untuk beberapa waktu. Itulah yang dialami orang itu." (membayangkan Rikudou Sennin)

Minato: "Aku mengerti."

(Kembali ke alam nyata)
Minato: "Kakashi, jangan khawatir dengannya, Kyuubi dalam diriku sudah memberiku informasi."

(Sementara itu Naruto dan Sai menaiki Burung Tinta milik Sai, mereka mengarah ke tempat Madara dan hashirama)
Kakashi: "Aku mengerti."

Obito: (terengah-engah) "..."

Kakashi: "Aku ingin kau memperbaiki apa yang telah kau lakukan selama ini. Tai jika kau seperti itu, kurasa sebaiknya kau tetap disini. (hendak pergi) Sensei, tolong awasi Obito!"

Minato: "Baiklah."



(Obito melakukan sesuatu, nampak seperti segel tangan sebuah Jutsu)
Minato: (kaget) "Apa yang akan kau lakukan?"

Kakashi: (menoleh) "..."

Obito: "Apa yang dilakukan oleh orang yang telah aku menfaatkan dulu, yang menghinatiku."

Minato/Kakashi: "!"

Kakashi: "Jangan-jangan kau bermaksud..."

Obito: (membayangkan Nagato) "Aku tak pernah menyangka bahwa suatu hari aku akan melakukan hal yang sama."

Obito: "Gedou... Rinne Tensei no Jutsu."

Kakashi: "! Tapi jika kau gunakan jutsu itu, kau akan..."

Minato: "[Itu pasti jutsu yang harus di tukar dengan nyawa penggunanya."

Obito: (membayangkan Nagato dan Naruto) "Sekarang aku mengerti alasannya... kenapa Nagato menghianatiku.."



Obito: "Perasaan seseorang bersama-sama... terhubung dengan yang lainnya bisa menjadi sangat kuat. (membayangkan Jiraiya) Nagato dan Naruto adalah murid Jiraiya, bisa dibiang kalau aku kalah oleh Jiraiya. Sensei... Dia adalah gurumu, seseorang yang membesarkanmu menjadi seorang Hokage."

Minato: "..."

Obito: "Dan aku adalah muridmu, seseorang yang menyerah untuk menjadi seorang Hokage. Dan menghentikan perasaan yang menyatu"

Kakashi: "..."

Obito: "Kurasa aku tidak pantas untuk bertemu dengan Rin di alam sana."

Kakashi: "...apa kau tak apa dengan itu? Kau tetap bisa hidup dan menebus semua dosa-dosamu."

Obito: "Tidak... Aku tidak boleh menerima sesuatu semudah itu.."



SFX: Srak!
(Tiba-tiba muncul tangan hitam dari dalam tubuh Obito)
Obito: "!?"

Kakashi/Minato: "!??"

???: "Sekarang aku akan ikit beraksi juga."

(Semantara itu Madara dari jauh berkata sesuatu)
Madara: "Mari bertukar. Sekarang saatnya menyerang balik."

Hashirama: :Berhenti membual! Perang telah usai!"

SFX: Tap! Tap!
(Naruto dan Sai mendarat)
Naruto: "Sai!"

Sai: "Aku Tahu! Fuinjutsu Koshitandan!!"

(Harimau terbuat dari tinta terbentuk dan menyerang Madara)
Madara: (tenang) "Naruto, aku harus berterimaksih padamu. Dengan mengeluarkan semua Bijuu dari Obito, aku tak perlu capek-capek untuk melemahkan dia"

(Sementara itu di tempat Obito)



Madara dalam tubuh Obito: "Maaf Obito, ini adalah tujuan utama hidupku."

Obito: "Zetsu hitam!"

Kakashi/Minato: "Apa ini!!?"

Sai: "Bagus tinggal sedikit lagi!"



(Segel Sai mulai dilakukan, namun apa daya, Rinne Tensei sepertinya sudah dilakukan)
(Zetsu hitam mulai meyelimuti Obito)
SFX: Crush!
Madara: "Akhirnya aku bisa bertarung dengan normal!"



Madara: "Akhirnya rasa dari tubuh yang asli! Aku bisa merasakan darahku bergejolak dan kulit yang menari dalam pertarungan!!!"

yang paling berbahaya telah lahir kambali!!

Bersambung ke Naruto Chapter 657 

Naruto Chapter 655

Versi Teks Naruto Chapter 655Chakra-chakra bijuu yang ditarik keluar dari tubuh Obito telah kembali ke wadah mereka masing-masing. Kini, mahluk-mahluk berukuran raksasa itu telah berkumpul di hadapan Naruto. "Kau menepati janjimu, Uzumaki Naruto, kau benar-benar menyelamatkan kami." ucap Yonbi.

"Tentu saja, Son!" seru Naruto sambil menghormat.
"Hehe.." Hachibi tertawa.

Dalam hati, ekor tujuh : "Kita beruntung.."
Ekor enam : "Kau hebat.."
Ekor lima : "Sungguh.."
Ekor dua : "Yeah.."
Ekor tiga : "Bagus.."
Ekor satu : "Anak ini kan.."


Shaattt!!! Tiba-tiba saja Sasuke bergerak melesat dan menarik pedangnya menuju ke arah tempat Obito terbaring lemas. "Tunggu, Sasuke!!" Naruto mencoba untuk mencegatnya. "Hei hei!!" orang-orang aliansi kaget.

"Anak itu.."
"Ada apa dengannya!?"

"Di sana! Dia masih hidup!!" ucap Shi. Sasuke melesat ke arah Obito, yang memang masih hidup, namun sudah terbaring tanpa kekuatan dan tak mampu untuk bangkit kembali.

Hendak dihabisi, Obito tak bisa berbuat apa-apa sambil pasrah melihat ke arah Sasuke, "Benar.. aku sudah kalah.." pikirnya. Namun tepat sebelum Sasuke mencapainya, tiba-tiba Kakashi muncul dari dimensi lain dan menindihnya, sambil menodong dengan kunai.

"Kakashi.." Sasuke menghentikan langkahnya.
"Sasuke, kita bisa bicara nanti.. maaf karena muncul tiba-tiba, tapi.. aku adalah manyan teman satu kelompoknya, jadi biarkan aku yang bertanggung jawab atas ini.." ucap Kakashi.

"Kakashi-sensei!! sekarang dia sudah.."

Batsss!!! Kakashi hendak menusuknya dengan kunai namun tiba-tiba Minato cepat datang dan memegang tangannya.

Obito kaget, begitu pula dengan yang lainnya, termasuk Naruto, "Ayah!!"

"Ini waktunya untuk menghabisinya!!" ucap orang-orang aliansi.
"Ayo lakukan!!" seru yang lain.

"Tunggu!!" ucap Tsunade. Para shinobi kemudian terdiam, dan Minato pun menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.

"Obito, ketika chakra kita saling tarik menarik, aku mampu melihat isi hatimu.." ucap Minato. Obito yang masih rebah tak berkata apa-apa. "Putraku telah memberimu sedikit ceramah, kurasa ia mewarisi itu dari ibunya.."

"Ayah.."

"Tapi sebenarnya, itu adalah tugasmu.." Minato lalu melirik ke arah Kakashi. "Kalau ada yang bisa mengerti Obito dengan baik, maka itu adalah kau, Kakashi, temannya.." ucap Minato. "Bukankah kau juga berpikir begitu Naruto?"

Naruto melihat ke arah Sasuke dan nampaknya dalam hati merasa kalau memang benar hanya teman sejati yang bisa mengerti temannya.

"Naruto, kau dan yang lainnya pergilah untuk membantu hokage pertama, kau harus menyegel Madara." ucap Minato. "Ah benar! dia belum dikalahkan!!" ucap Naruto. "Ayo pergi, Sasuke!!" Naruto pun mengajak Sasuke untuk ikut membantu.

Mereka semua lalu pergi, kecuali Minato dan Kakashi yang masih bersama dengan Obito. Minato masih memegangi tangan Kakashi yang memegang kunai. "Waktu itu usiamu lebih muda dari Naruto yang sekarang.. apa kau ingat dengan semua misi yang telah kita selesaikan bersama? Rin, sebagai ninja medis ia selalu melindungi kalian berdua.. dia pasti tak ingin melihat hal seperti ini.."

Kakashi pun secara perlahan menjatuhkan kunainya.

"Tapi, ini adalah salahku sampai-sampai hal ini terjadi." ucap Minato. "Meskipun sudah mati, namun bisa berdiri di sebelah kalian seperti ini, mungkin inilah yang Rin inginkan. Dia akan bilang, apa yang kau lakukan? harusnya kau yang menjadi gurunya."

Sejenak Minato terdiam, lalu berkata, "Maafkan aku karena tak bisa melindungi Rin.."

Obito dan Kakashi juga ikut terdiam, lalu kemudian Obito berkata "Rin adalah.. dia adalah satu-satunya cahayaku.."

"Setelah kehilangan Rin, dunia tak lagi terlihat seperti dulu. Dunia hanya tinggal neraka yang gelap.." ucap Obito. "Tak ada lagi harapan di dunia ini. Aku terus mengelilingi dunia untuk kepentingan Madara, dan semua yang kulihat membuat aku semakin yakin.. bahkan dengan sharingan, aku tak bisa melihat apapun, tak ada apapun."

"Aku tidak mengerti.." ucap Kakashi,
"??"

"Lalu kenapa kau tak mengikuti jalanku?" tanya Kakashi. "Jalan yang kau pilih adalah kemungkinan lain.. sebenarnya, aku juga berpikir dunia ini seperti neraka. Kupikir aku telah kehilanganmu, dan setelahnya kehilangan Rin, bahkan Minato-sensei juga.. tapi.."

Kakashi selalu ingat dengan kata-kata terakhir Obito, "Aku akan memberimu.. sharinganku.. tak peduli apa yang orang lain katakan, kau adalah seorang jounin yang sempurna.."

"Aku tak terlalu mengerti, tapi.. aku terus mencoba untuk membuka mataku, mencoba untuk melihat.. dengan kata-kata dan sharingan yang kau tinggalkan untukku.. aku merasa aku akan bisa melihat sesuatu.."

"Apa itu Naruto?" tanya Obito. "Bagaimana bisa kau yakin kalau dia tak akan gagal?"

"Yah, mungkin dia juga akan gagal.." Kakashi berdiri..

"Apa yang membedakan aku dan Naruto? kenapa kau begitu peduli padanya?"
"Karena aku tahu dia tak akan gagal sejauh dirimu.." ucap Kakashi.
"Kenapa?"

"Selama ia berjalan di jalannya, aku akan membantunya.." ucap Kakashi.
"Kenapa.. kau membantunya?"

"Karena dia tak akan pernah menyerah pada mimpinya, dan dunia nyata ini.. itulah dia.." ucap Kakashi. "Dan dengan tingkahnya, ia bisa membuat seseorang ingin membantunya.. dan semakin banyak yang membantunya, semakin dekat ia dengan tujuannya. Itulah dia."

Sementara di sisi Naruto, ia dan para shinobi telah melihat Madara. "Ketemu!!" ucapnya.

Kembali ke Obito, "Apa kau benar-benar yakin kalau sesuatu seperti itu ada di neraka gelap ini?"

"Kau juga pasti bisa melihatnya, kita punya mata yang sama.." ucap Kakashi. "Jika teman yang kau percayai bersama denganmu, kau akan bisa melihat harapan dengan jelas. Itulah apa yang kupikirkan, Obito.."

Bersambung ke Naruto Chapter 656

"Tentu saja, Son!" seru Naruto sambil menghormat."Hehe.." Hachibi tertawa.
Dalam hati, ekor tujuh : "Kita beruntung.."Ekor enam : "Kau hebat.."Ekor lima : "Sungguh.."Ekor dua : "Yeah.."Ekor tiga : "Bagus.."Ekor satu : "Anak ini kan.."

Shaattt!!! Tiba-tiba saja Sasuke bergerak melesat dan menarik pedangnya menuju ke arah tempat Obito terbaring lemas. "Tunggu, Sasuke!!" Naruto mencoba untuk mencegatnya. "Hei hei!!" orang-orang aliansi kaget.
"Anak itu..""Ada apa dengannya!?"
"Di sana! Dia masih hidup!!" ucap Shi. Sasuke melesat ke arah Obito, yang memang masih hidup, namun sudah terbaring tanpa kekuatan dan tak mampu untuk bangkit kembali. 
Hendak dihabisi, Obito tak bisa berbuat apa-apa sambil pasrah melihat ke arah Sasuke, "Benar.. aku sudah kalah.." pikirnya. Namun tepat sebelum Sasuke mencapainya, tiba-tiba Kakashi muncul dari dimensi lain dan menindihnya, sambil menodong dengan kunai.
"Kakashi.." Sasuke menghentikan langkahnya."Sasuke, kita bisa bicara nanti.. maaf karena muncul tiba-tiba, tapi.. aku adalah manyan teman satu kelompoknya, jadi biarkan aku yang bertanggung jawab atas ini.." ucap Kakashi.
"Kakashi-sensei!! sekarang dia sudah.."
Batsss!!! Kakashi hendak menusuknya dengan kunai namun tiba-tiba Minato cepat datang dan memegang tangannya.
Obito kaget, begitu pula dengan yang lainnya, termasuk Naruto, "Ayah!!"
"Ini waktunya untuk menghabisinya!!" ucap orang-orang aliansi."Ayo lakukan!!" seru yang lain.
"Tunggu!!" ucap Tsunade. Para shinobi kemudian terdiam, dan Minato pun menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.
"Obito, ketika chakra kita saling tarik menarik, aku mampu melihat isi hatimu.." ucap Minato. Obito yang masih rebah tak berkata apa-apa. "Putraku telah memberimu sedikit ceramah, kurasa ia mewarisi itu dari ibunya.."
"Ayah.."
"Tapi sebenarnya, itu adalah tugasmu.." Minato lalu melirik ke arah Kakashi. "Kalau ada yang bisa mengerti Obito dengan baik, maka itu adalah kau, Kakashi, temannya.." ucap Minato. "Bukankah kau juga berpikir begitu Naruto?"
Naruto melihat ke arah Sasuke dan nampaknya dalam hati merasa kalau memang benar hanya teman sejati yang bisa mengerti temannya. 
"Naruto, kau dan yang lainnya pergilah untuk membantu hokage pertama, kau harus menyegel Madara." ucap Minato. "Ah benar! dia belum dikalahkan!!" ucap Naruto. "Ayo pergi, Sasuke!!" Naruto pun mengajak Sasuke untuk ikut membantu.
Mereka semua lalu pergi, kecuali Minato dan Kakashi yang masih bersama dengan Obito. Minato masih memegangi tangan Kakashi yang memegang kunai. "Waktu itu usiamu lebih muda dari Naruto yang sekarang.. apa kau ingat dengan semua misi yang telah kita selesaikan bersama? Rin, sebagai ninja medis ia selalu melindungi kalian berdua.. dia pasti tak ingin melihat hal seperti ini.."
Kakashi pun secara perlahan menjatuhkan kunainya.
"Tapi, ini adalah salahku sampai-sampai hal ini terjadi." ucap Minato. "Meskipun sudah mati, namun bisa berdiri di sebelah kalian seperti ini, mungkin inilah yang Rin inginkan. Dia akan bilang, apa yang kau lakukan? harusnya kau yang menjadi gurunya."
Sejenak Minato terdiam, lalu berkata, "Maafkan aku karena tak bisa melindungi Rin.."
Obito dan Kakashi juga ikut terdiam, lalu kemudian Obito berkata "Rin adalah.. dia adalah satu-satunya cahayaku.."
"Setelah kehilangan Rin, dunia tak lagi terlihat seperti dulu. Dunia hanya tinggal neraka yang gelap.." ucap Obito. "Tak ada lagi harapan di dunia ini. Aku terus mengelilingi dunia untuk kepentingan Madara, dan semua yang kulihat membuat aku semakin yakin.. bahkan dengan sharingan, aku tak bisa melihat apapun, tak ada apapun."
"Aku tidak mengerti.." ucap Kakashi,"??"
"Lalu kenapa kau tak mengikuti jalanku?" tanya Kakashi. "Jalan yang kau pilih adalah kemungkinan lain.. sebenarnya, aku juga berpikir dunia ini seperti neraka. Kupikir aku telah kehilanganmu, dan setelahnya kehilangan Rin, bahkan Minato-sensei juga.. tapi.."
Kakashi selalu ingat dengan kata-kata terakhir Obito, "Aku akan memberimu.. sharinganku.. tak peduli apa yang orang lain katakan, kau adalah seorang jounin yang sempurna.."
"Aku tak terlalu mengerti, tapi.. aku terus mencoba untuk membuka mataku, mencoba untuk melihat.. dengan kata-kata dan sharingan yang kau tinggalkan untukku.. aku merasa aku akan bisa melihat sesuatu.."
"Apa itu Naruto?" tanya Obito. "Bagaimana bisa kau yakin kalau dia tak akan gagal?"
"Yah, mungkin dia juga akan gagal.." Kakashi berdiri..
"Apa yang membedakan aku dan Naruto? kenapa kau begitu peduli padanya?""Karena aku tahu dia tak akan gagal sejauh dirimu.." ucap Kakashi."Kenapa?"
"Selama ia berjalan di jalannya, aku akan membantunya.." ucap Kakashi."Kenapa.. kau membantunya?"
"Karena dia tak akan pernah menyerah pada mimpinya, dan dunia nyata ini.. itulah dia.." ucap Kakashi. "Dan dengan tingkahnya, ia bisa membuat seseorang ingin membantunya.. dan semakin banyak yang membantunya, semakin dekat ia dengan tujuannya. Itulah dia."
Sementara di sisi Naruto, ia dan para shinobi telah melihat Madara. "Ketemu!!" ucapnya.
Kembali ke Obito, "Apa kau benar-benar yakin kalau sesuatu seperti itu ada di neraka gelap ini?"
"Kau juga pasti bisa melihatnya, kita punya mata yang sama.." ucap Kakashi. "Jika teman yang kau percayai bersama denganmu, kau akan bisa melihat harapan dengan jelas. Itulah apa yang kupikirkan, Obito.."
Bersambung ke Naruto Chapter 656
"Tentu saja, Son!" seru Naruto sambil menghormat."Hehe.." Hachibi tertawa.
Dalam hati, ekor tujuh : "Kita beruntung.."Ekor enam : "Kau hebat.."Ekor lima : "Sungguh.."Ekor dua : "Yeah.."Ekor tiga : "Bagus.."Ekor satu : "Anak ini kan.."

Shaattt!!! Tiba-tiba saja Sasuke bergerak melesat dan menarik pedangnya menuju ke arah tempat Obito terbaring lemas. "Tunggu, Sasuke!!" Naruto mencoba untuk mencegatnya. "Hei hei!!" orang-orang aliansi kaget.
"Anak itu..""Ada apa dengannya!?"
"Di sana! Dia masih hidup!!" ucap Shi. Sasuke melesat ke arah Obito, yang memang masih hidup, namun sudah terbaring tanpa kekuatan dan tak mampu untuk bangkit kembali. 
Hendak dihabisi, Obito tak bisa berbuat apa-apa sambil pasrah melihat ke arah Sasuke, "Benar.. aku sudah kalah.." pikirnya. Namun tepat sebelum Sasuke mencapainya, tiba-tiba Kakashi muncul dari dimensi lain dan menindihnya, sambil menodong dengan kunai.
"Kakashi.." Sasuke menghentikan langkahnya."Sasuke, kita bisa bicara nanti.. maaf karena muncul tiba-tiba, tapi.. aku adalah manyan teman satu kelompoknya, jadi biarkan aku yang bertanggung jawab atas ini.." ucap Kakashi.
"Kakashi-sensei!! sekarang dia sudah.."
Batsss!!! Kakashi hendak menusuknya dengan kunai namun tiba-tiba Minato cepat datang dan memegang tangannya.
Obito kaget, begitu pula dengan yang lainnya, termasuk Naruto, "Ayah!!"
"Ini waktunya untuk menghabisinya!!" ucap orang-orang aliansi."Ayo lakukan!!" seru yang lain.
"Tunggu!!" ucap Tsunade. Para shinobi kemudian terdiam, dan Minato pun menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.
"Obito, ketika chakra kita saling tarik menarik, aku mampu melihat isi hatimu.." ucap Minato. Obito yang masih rebah tak berkata apa-apa. "Putraku telah memberimu sedikit ceramah, kurasa ia mewarisi itu dari ibunya.."
"Ayah.."
"Tapi sebenarnya, itu adalah tugasmu.." Minato lalu melirik ke arah Kakashi. "Kalau ada yang bisa mengerti Obito dengan baik, maka itu adalah kau, Kakashi, temannya.." ucap Minato. "Bukankah kau juga berpikir begitu Naruto?"
Naruto melihat ke arah Sasuke dan nampaknya dalam hati merasa kalau memang benar hanya teman sejati yang bisa mengerti temannya. 
"Naruto, kau dan yang lainnya pergilah untuk membantu hokage pertama, kau harus menyegel Madara." ucap Minato. "Ah benar! dia belum dikalahkan!!" ucap Naruto. "Ayo pergi, Sasuke!!" Naruto pun mengajak Sasuke untuk ikut membantu.
Mereka semua lalu pergi, kecuali Minato dan Kakashi yang masih bersama dengan Obito. Minato masih memegangi tangan Kakashi yang memegang kunai. "Waktu itu usiamu lebih muda dari Naruto yang sekarang.. apa kau ingat dengan semua misi yang telah kita selesaikan bersama? Rin, sebagai ninja medis ia selalu melindungi kalian berdua.. dia pasti tak ingin melihat hal seperti ini.."
Kakashi pun secara perlahan menjatuhkan kunainya.
"Tapi, ini adalah salahku sampai-sampai hal ini terjadi." ucap Minato. "Meskipun sudah mati, namun bisa berdiri di sebelah kalian seperti ini, mungkin inilah yang Rin inginkan. Dia akan bilang, apa yang kau lakukan? harusnya kau yang menjadi gurunya."
Sejenak Minato terdiam, lalu berkata, "Maafkan aku karena tak bisa melindungi Rin.."
Obito dan Kakashi juga ikut terdiam, lalu kemudian Obito berkata "Rin adalah.. dia adalah satu-satunya cahayaku.."
"Setelah kehilangan Rin, dunia tak lagi terlihat seperti dulu. Dunia hanya tinggal neraka yang gelap.." ucap Obito. "Tak ada lagi harapan di dunia ini. Aku terus mengelilingi dunia untuk kepentingan Madara, dan semua yang kulihat membuat aku semakin yakin.. bahkan dengan sharingan, aku tak bisa melihat apapun, tak ada apapun."
"Aku tidak mengerti.." ucap Kakashi,"??"
"Lalu kenapa kau tak mengikuti jalanku?" tanya Kakashi. "Jalan yang kau pilih adalah kemungkinan lain.. sebenarnya, aku juga berpikir dunia ini seperti neraka. Kupikir aku telah kehilanganmu, dan setelahnya kehilangan Rin, bahkan Minato-sensei juga.. tapi.."
Kakashi selalu ingat dengan kata-kata terakhir Obito, "Aku akan memberimu.. sharinganku.. tak peduli apa yang orang lain katakan, kau adalah seorang jounin yang sempurna.."
"Aku tak terlalu mengerti, tapi.. aku terus mencoba untuk membuka mataku, mencoba untuk melihat.. dengan kata-kata dan sharingan yang kau tinggalkan untukku.. aku merasa aku akan bisa melihat sesuatu.."
"Apa itu Naruto?" tanya Obito. "Bagaimana bisa kau yakin kalau dia tak akan gagal?"
"Yah, mungkin dia juga akan gagal.." Kakashi berdiri..
"Apa yang membedakan aku dan Naruto? kenapa kau begitu peduli padanya?""Karena aku tahu dia tak akan gagal sejauh dirimu.." ucap Kakashi."Kenapa?"
"Selama ia berjalan di jalannya, aku akan membantunya.." ucap Kakashi."Kenapa.. kau membantunya?"
"Karena dia tak akan pernah menyerah pada mimpinya, dan dunia nyata ini.. itulah dia.." ucap Kakashi. "Dan dengan tingkahnya, ia bisa membuat seseorang ingin membantunya.. dan semakin banyak yang membantunya, semakin dekat ia dengan tujuannya. Itulah dia."
Sementara di sisi Naruto, ia dan para shinobi telah melihat Madara. "Ketemu!!" ucapnya.
Kembali ke Obito, "Apa kau benar-benar yakin kalau sesuatu seperti itu ada di neraka gelap ini?"
"Kau juga pasti bisa melihatnya, kita punya mata yang sama.." ucap Kakashi. "Jika teman yang kau percayai bersama denganmu, kau akan bisa melihat harapan dengan jelas. Itulah apa yang kupikirkan, Obito.."
Bersambung ke Naruto Chapter 656